SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil. (Reuters-Mike Blake)

Solopos.com, SURABAYA — Pasar otomotif, khususnya mobil, di Indonesia cukup lesu pada 2019 ini. Banyak yang menduga lesunya pasar otomotif disebabkan adanya Pemilu pada 2019 ini.

Meski 2019 cukup lesu, Toyota yakin pasar otomotif di Indonesia akan mengalami peningkatan pada 2020 mendatang. Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, memproyeksikan pasar Indonesia bakal mengalami peningkatan hingga 5% di tahun depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Memang mau tidak mau kita lihat market dulu ya, market itu datangnya dari ekonomi jadi memang banyak diskusi. Kalau Toyota melihat market tahun ini kan satu jutaan lebih sedikit. Memang ada beberapa skenario yang kita pelajari dengan prinsipal. Yang kita rasakan kita masih berharap tahun depan itu masih ada kenaikan dibanding tahun ini 3 sampai 5%,” ujarnya kepada Detik.com di Surabaya, Jawa Timur (Jatiim), Senin (18/11/2019).

Secara pribadi, Anton cukup yakin menyatakan hal tersebut berlandaskan kondisi politik yang stabil. Pada kuartal pertama 2020, ia cukup optimistis akan ada peningkatan penjualan. Jika dirunut dari peningkatan jumlah pemasaran, angka 20.000 unit lebih banyak dibanding 2019 dianggap realistis.

“Saya pribadi merasa memungkinkan ada kenaikan karena tahun ini kan ada pemilu jadi kita lihat quarter kedua April, Mei, Juni marketnya turun sangat drastis dibanding Januari, Februari, Maret. Rasanya tahun depan quarter satu ada peningkatan, mungkin ada peningkatan 10.000 sampai 20.000 unit dalam waktu setahun,” jelasnya.

Meski ada kenaikan ia tidak cukup yakin raihannya akan melebihi capaian penjualan mobil pada 2018 yang menyentuh angka 1,1 juta unit. Peningkatan itu tentunya dipertimbangkan andai kondisi ekonomi dan nilai dolar relatif stabil seperti 2019.

“Mudah-mudahan kondisi politik stabil dan anggap kondisi ekonomi kurang lebih sama, suku bunga lebih oke, kemudian exchnge [dolar] stabil di Rp14.000-an itu akan membantu market bisa sedikit naik. Ini kembali lagi prediksi, bisa salah. Tapi melihat dari faktor ini begitulah kira-kira. Cuma kalau kembali ke 2018 rasanya belum, itu kan 1,1 jadi masih satu jutaan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya