SOLOPOS.COM - Dahlan Iskan, Menteri BUMN (JIBI/Bisnis/Wahyu Darmawan)

Solopos.com, JAKARTA—Tingginya potensi pasar penjualan mobil dalam negeri harus mampu mendongkrak penjualan suku cadang lokal. Dengan peningkatan penjualan suku cadang lokal yang tinggi diharapkan ada kesinambungan pertumbuhan di sektor industri otomotif secara bersamaan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan menerangkan tingkat pertumbuhan pasar mobil di Indonesia masih merupakan andalan yang memberikan sumbangan besar terhadap pemasukan kas negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi ketika sedang bertumbuh sektor industri mobil, industri pendukung lain pun harus meningkat secara berbarengan seperti komponen suku cadang,” ungkap Dahlan dalam acara Mobil Motor Indonesia Car Of The Year 2013, Rabu (13/11/2013) malam.

Dia menerangkan, dengan meningkatkan pertumbuhan industri komponen lokal dalam negeri maka akan menghindari komponen suku cadang impor yang selama ini menguasai pasar domestik. Adapun, Dahlan menilai, selain impor BBM yang sangat besar tetapi impor suku cadang juga turut menjadi penyumbang adanya defisit.

Ekspedisi Mudik 2024

Dengan impor yang berlebihan, lanjut Dahlan, memicu terjadinya pelemahan rupiah sehingga dolar semakin naik dan mempengaruhi sektor industri otomotif nasional.

Dahlan berharap semua pabrikan mobil yang memiliki pabrik perakitan di Indonesia agar bisa bekerjasama menggunakan suku cadang yang dirakit secara lokal. Melihat potensi dalam negeri yang positif, sambungnya, sektor otomotif dapat lebih mendongkrak pemakaian komponen otomotif lokal.

Sementara itu, Ketua Koperasi Industri Kompenen Otomotif Indonesia M.Kosasih menilai apa yang diungkapkan Dahlan merupakan hal positif yang harus dikembangkan agar industri komponen lokal bisa bertumbuh dengan baik.

Dia mengatakan, selama ini komponen lokal bersaing dengan komponen impor dari luar negeri baik dari segi komponen original equipment manufacturing (OEM) yang mana komponennya berasal dari pabrikan yang diproduksi khusus untuk mobil tersebut dan komponen aftersales  yang diproduksi untuk komponen dipasaran bebas.

“Hal ini harus didukung dan disambut dengan baik jika Pemerintah ingin mendongkrak komponen lokal,” ungkapnya.

Komponen Lokal

Kosasih menerangkan, selama ini komponen lokal masih terkendala dengan beberapa faktor diantaranya nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar, faktor sumber daya manusia, dan persoalan perburuhan, serta permodalan. Faktor tersebut, ungkapnya, membuat komponen otomotif lokal harus bekeja keras untuk bersaing dengan komponen pabrikan luar negeri yang berada di Indonesia.

Komponen pasar domestik, sambungnya, harus terus di dorong karena melihat pertumbuhan penjualan mobil yang terus bergerak dan hampir menyentuh total penjualan pada 2013 yakni 1,2 juta unit.

Menurutnya, dalam hal komponen oem, komponen lokal memang masih mengalami persaingan yang besar karena harus berhadapan dengan pabrikan otomotif besar dari luar negeri yang memasok komponen khusus produknya yang diproduksi dalam negeri.

Hingga saat ini, sebagian besar IKM lokal mencapai sekitar 70% memasok kebutuhan perakitan kendaraan bermotor baru atau original quipment manufactured dan sisanya  untuk kebutuhan after market atau komponen otomotif di luar permintaan pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya