SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Legi, Solo, yang masih dalam proses pembangunan dengan progres 81 persen, Kamis (9/9/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pembangunan kembali Pasar Legi Solo yang terbakar pada 2018 lalu kini hampir rampung. Progres pembangunan pasar yang sesuai kontrak kelar pada November itu saat ini sudah mencapai 81%.

Pelaksana proyek bahkan optimistis pembangunan pasar induk Solo itu bakal selesai lebih cepat yakni akhir Oktober 2021. Project Manager proyek pembangunan Pasar Legi, Dorri Andri, mengatakan saat ini tinggal merampungkan beberapa sarana penunjang seperti listrik dan lansekap.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pelaksana proyek masih memiliki waktu dua bulan dari masa kontrak pembangunan Pasar Legi Solo. “Kami harus merampungkan pada November, tapi karena percepatan, kami target akhir Oktober sudah selesai,” jelasnya saat dihubungi, Kamis (9/9/2021) sore.

Baca Juga: Keren! Mahasiswa UNS Solo Bikin Alat Pengasin Telur Kilat

Dorri menyebut struktur bangunan sudah rampung seluruhnya, tinggal menyisakan pekerjaan keramik, fasad, penutup atap di area parkir mobil, dan lansekap, seperti paving, serta kelistrikan dan pemipaan.

pembangunan pasar legi solo
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Pasar Legi Solo, Kamis (9/9/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Sementara itu, Ikatan Pedagang Pasar Legi (Ikappagi) Solo ingin dilibatkan dalam penataan lokasi kios dan los mengingat pembangunan pasar yang terbakar pada 2018 itu sudah hampir rampung.

Mereka meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak menggabungkan pedagang kecil dan pedagang besar di satu lokasi agar tidak kalah saing. Mereka juga ingin diberi tahu soal pembagian los dan kios berikut jumlahnya.

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Kayu Mojosongo Solo, Kondisi Gelap Jadi Kendala Pemadaman

Penataan dan Penempatan Pedagang

“Kami ingin agar pedagang diberi tahu letak los dan kios, jumlahnya berapa, lalu untuk pedagang apa, begitu. Teman-teman biar mencarinya mudah, karena mereka harus adaptasi lagi. Kalau sudah jelas lokasinya, konsumen bisa kami beri tahu juga lewat telepon,” kata Ketua Ikappagi, Tugiman, dihubungi Solopos.com, Kamis (9/9/2021).

Informasi soal penataan dan penempatan pedagang dibutuhkan, utamanya mereka yang sebelumnya memiliki kios di muka pasar. “Pedagang sudah berjualan di pasar darurat selama dua tahun. Melihat bangunan yang sudah hampir jadi, tentu kami antusias,” ungkap Tugiman.

Ia mengatakan informasi pembagian kios dan los belum diterima para pedagang. Padahal, sesuai kontrak, pembangunan selesai pada November. Artinya, tersisa sekitar dua bulan sebelum pedagang menempati kios dan losnya. “Kalau ada percepatan, informasinya malah selesai Oktober,” ujarnya.

Baca Juga: Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Kebakaran Hebat di Pabrik Kayu Mojosongo Solo

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengaku telah berkomunikasi dengan pedagang Pasar Legi. Komunikasi membahas konsep penataan sesuai zonasi jenis barang dagangan. Selain itu, mendengar usulan pedagang terkait perbedaan lokasi bagi pedagang kecil dan pedagang besar.

“Untuk penataan lokasi lainnya perlu komunikasi lagi, kan jumlah kiosnya bertambah. Kalau soal penempatan mungkin ada lebih dari satu zonasi atau zonasinya sama namun tenpatnya saja yang dipisah,” katanya, Senin (6/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya