SOLOPOS.COM - Suasana pasar hewan di Jelok, Cepogo, Boyolali, Kamis (26/5/2022). Seluruh pasar hewan di Boyolali akan ditutup selama dua pekan mulai 27 Mei 2022-10 Juni 2022. (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menutup seluruh pasar hewan di wilayah setempat selama dua pekan, mulai Jumat (27/5/2022) hingga Jumat (10/6/2022). Penutupan tersebut untuk menanggulangi persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Para pedagang sapi di Pasar Hewan Sunggingan, Jelok, Cepogo, Boyolali mengaku dilema dengan keputusan tersebut. Salah satunya adalah Dwi Wahyudi, 50, asal Kiringan, Kecamatan Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Serba repot ya, di satu sisi penghasilannya berkurang. Di sisi lain, saya tahu kalau PMK itu penularannya cepat,” kata Dwi saat dijumpai Solopos.com di Pasar Hewan Sunggingan, Kamis (26/5/2022).

Dwi mengaku kesulitan membeli atau menjual hewan karena PMK, termasuk menjelang Iduladha. Saat ini harga jual sapi sudah menurun, Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per ekor.

“Biasanya menjelang hari raya kurban begini harganya sudah naik karena sudah pada cari stok, tapi sekarang pada takut PMK ini,” jelas dia.

Baca Juga: Seluruh Pasar Hewan di Boyolali Bakal Ditutup Sementara, Ada Apa?

Sebelum merebak PMK, Dwi biasanya mampu menjual 3-5 ekor sapi di pasaran. Di kesempatan kali ini, Dwi hanya membawa satu ekor. Itu pun belum ada tanda-tanda laku dibeli orang.

“Harapannya, semua pihak bisa menangani bersama [baik pemerintah, peternak, dan instansi terkait ]. Kalau sendiri-sendiri enggak bisa. Harapannya juga PMK ini cepat selesai,” harap Dwi.

Pedagang sapi lain asal Tamansari, Sarjoko, 30, mengatakan ditutupnya pasar hewan selama dua pekan membuatnya bingung.

“Sebenarnya ditutupnya pasar selama dua pekan itu bagus karena dapat meminimalisir tertularnya wabah PMK. Namun, sebagai penjual sapi, ya enggak terlalu senang juga karena jual sapi jadi susah. Cari duit jadi enggak gampang,” kata dia.

Baca Juga: Pasar Hewan di Cepogo Boyolali Mendadak Sepi H-1 Penutupan, Alasannya?

Joko mengaku biasanya membawa tiga sampai empat ekor sapi saat Paing. Di tengah merebaknya PMK ini, ia hanya membawa dua ekor sapi dan juga belum laku.

Sarjoko mengaku prihatin karena menjelang Iduladha harga justru turun. Padahal, biasanya harga sudah naik menjelang Iduladha.

“Iduladha kemarin begitu beli sapi dengan harga mahal bisa. Namun sekarang beli sapi mahal dari petani, nanti kami enggak bisa jual. Kalau kami beli murah, petani enggak mau jual. Dilema,” kata Joko.

Saat berlangsung pasaran, harga sapi anakan berkisar Rp5 juta, sapi biasa Rp10 juta, dan sapi pedaging Rp25 juta. Saat ini, harga tersebut turun mulai dari Rp500.000 hingga Rp1,5 juta.

Baca Juga: 4.473 Ekor Hewan Ternak di Boyolali Kena Tracking PMK, Ini Hasilnya

“Harapannya, wabah cepat selesai dan harga sapi kembali normal,” kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya