SOLOPOS.COM - Warga dan petugas mendatangi mobil bak terbuka yang mengangkut sapi untuk dijualbelikan di Pasar Hewan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Selasa (21/6/2022). (Istimewa/Polsek Purwantoro)

Solopos.com, WONOGIRI — Kondisi Pasar Hewan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, terlihat lengang, Selasa (21/6/2022) pagi. Di waktu sebelumnya, pasar tersebut menjadi salah satu pasar yang ditutup Pemkab Wonogiri guna mencegah persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Berdasar pantauan tim yang diterjunkan Camat Purwantoro, Khamid Wijaya, hanya 10 ekor sapi yang diperjualbelikan di pasar setempat. Kondisi itu jauh berbeda saat dibandingkan kondisi normal. Informasi yang dihimpun Solopos.com, jumlah hewan yang diperjualbelikan saat kondisi normal bica mencapai 400-600 ekor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lengangnya kondisi Pasar Hewan Purwantoro karena para peternak/pedagang masih takut mendatangi pasar hewan. Sejauh ini, Pasar Hewan Purwantoro termasuk salah satu pasar hewan terbesar di Kabupaten Wonogiri.

Ekspedisi Mudik 2024

Hasil pemeriksaan tim yang dipimpin Khamid Wijaya, terdapat satu ekor sapi diketahui dalam kondisi sakit. Namun hal tersebut tak tergolong PMK.

Pemeriksaan sapi di Pasar Hewan Purwantoro melibatkan dokter hewan dari Puskeswan Purwantoro, personel Polsek Purwantoro, pengelola pasar, dan perwakilan Pemerintah Kecamatan Purwantoro.

“Saat diperiksa petugas dari puskeswan [pusat kesehatan hewan] hanya mabuk karena perjalanan. Tidak ada tanda-tanda PMK tapi tetap dipulangkan. Sapi itu dari Kecamatan Puhpelem,” imbuhnya.

Kapolsek Purwantoro, AKP Suryani, mengaku turut menerjunkan dua personelnya saat pemeriksaan hewan ternak di Pasar Hewan Purwantoro.

“Kami melakukan pendampingan pagi tadi dengan petugas pasar dan kecamatan. Sudah selesai. Yang datang ke pasar hewan sedikit karena khawatir dengan wabah tersebut,” kata AKP Suryani.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, menyebut animo yang masih sepi di hari pertama pembukaan Pasar Hewan merupakan hal yang lumrah. Bupati Jekek memperkirakan kondisi di pasar hewan akan kembali normal dalam satu pekan mendatang.

“Kami tutup dua pekan, terus buka sehari tidak akan mungkin ramai. Saya yakin butuh waktu satu pekan. Ini ekonomi naluriahnya akan ke sana,” kata Bupati Jekek.

Bupati Jekek mengatakan tak memperpanjang masa penutupan pasar hewan se-Kabupaten Wonogiri sejak, Senin (20/6/2022). Ia ingin mengganti strategi penanganan PMK di Kabupaten Wonogiri. Penutupan pasar hewan yang awalnya bertujuan untuk membendung penularan PMK ternyata tak cukup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya