SOLOPOS.COM - Pasar buah ilustrasi (colombia.travel)

Pasar buah ilustrasi (colombia.travel)

JOGJA—Ingin mendapatkan harga buah yang murah atau memborongnya sekaligus, Pasar Giwangan adalah tempatnya. Pasar ini menjadi sentra sayur dan buah-buahan dari beberapa daerah.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

“Banyak pedagang dari luar yang membeli di sini dan kemudian menjualnya dengan harga lebih tinggi,” kata Lurah Pasar Giwangan, Widadi saat ditemui di kantornya, Senin (7/5).

Ia mencontohkan, untuk semangka dengan harga Rp5.000 per kilogramnya, di luar dijual sampai dengan harga Rp6.000-Rp6.500, sementara duku yang harga per kilogramnya Rp6.000 dijual sampai Rp8.000.

Menurut dia, semangka selama ini berasal dari daerah Banyuwangi, Lumajang, dan lampung, sedangkan duku dari Banjarnegara, Tasikmalaya, dan Lampung.

Karena banyaknya daerah luar yang memasarkannya di Giwangan, tak mengherankan jika pasar ini buka hingga 24 jam. Biasanya, mulai terlihat ramai dari pukul 15.00 sampai pagi harinya, pukul 06.00.

Dengan keadaan seperti ini, ia tak membantah jika dengan tidak ada program belanja, pasar kurang ada peminatnya. Namun program itu harus dilakukan karena tujuannya untuk kebersamaan seluruh pasar tradisional untuk menghadapi banjirnya pasar modern.

“Kami pun mempunyai impian agar Pasar Giwangan juga sekaligus dapat menjadi tempat wisata untuk mengenalkan kepada anak-anak terkait apa itu pasar tradisional,” ujarnya.

Impian itu tentu tak hanya bisa bersandar pada program belanja pasar tersebut, tapi lebih pada penataan dan soal kebersihan. Selama ini, ia mengatakan telah memaksimalkan 15 tenaga kebersihan yang dimilikinya. Akan tetapi, kerap didapatinya, pembeli yang buang sembarangan.

“Misalnya, ketika harus mencicipi buah, pedangang biasanya mengiriskan buah. Bukannya sisa buah itu dibuang di tempatnya, namun malah asal dibuang. Butuh kesadaran bersama,” katanya.

Selain itu, ke depan, dia berencana untuk menjadikan Pasar Giwangan pusat suplai buah-buahan tidak hanya untuk warga DIY. ”Sekarang ini sudah terlihat, ada pedagang dari Purwokerto yang berbondong-bondong nyewa truk untuk memborong buah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya