SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pasar darurat bagi pedagang Pasar Legi Solo yang menjadi korban kebakaran, Senin (29/10/2018), disiapkan untuk bisa beroperasi 24 jam nonstop tiap hari.

Saat ini, Pemkot Solo tengah mengebut pembangunan pasar darurat tersebut. Sementara itu, garis polisi (police line) yang dipasang di area bangunan Pasar Legi yang terbakar sudah dilepas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pedagang pun diperbolehkan mengambil barang dagangan yang tidak terbakar di dalam area pasar. Pemkot menargetkan pembangunan pasar darurat tersebut selesai secepatnya.

Dengan begitu para pedagang korban kebakaran bisa segera menempati pasar darurat. Pedagang dapat menempati kios pasar darurat jika memiliki Surat Hak Penempatan (SHP) dan Kartu Tanda Pengenal Pedagang (KTPP).

“Besok [Sabtu] di sini Jl. Sabang sudah dicor. Kemudian Senin [5/11/2018] bisa dipasangi tiang kayu untuk pembuatan kios,” kata Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, kepada wartawan di sela-sela meninjau Jl. Sabang, Jumat (2/11/2018).

Dalam peninjauan tersebut Wali Kota didampingi pimpinan organisasi daerah (OPD) terkait, seperti DPUPR, Disdag, dan Dishub.

Menurut Rudy, sapaan akrabnya, kios pasar darurat dikerjakan lembur. Hal ini agar pembangunan pasar darurat bisa selesai tepat waktu.

Pembangunan pasar darurat menggunakan dana penanganan bencana dari APBD 2018 senilai Rp1,2 miliar. Proses pembangunan pasar darurat dimulai dengan meratakan tanah di tepi Jl. Sabang untuk kios pasar darurat.

Sedikitnya ada 200 kios ukuran 2 meter × 4 meter yang dibangun di kawasan Jalan Sabang. Sedang sisanya dibangun di Jl. Lumban Tobing. Selain itu pelataran parkir Pasar Legi juga tengah dibersihkan untuk dipasangi tenda bagi pedagang.

“Hari ini kami akan pasang tenda bantuan dari Kementerian Perdagangan 100 unit. Nanti lainnya dicarikan CSR [corporate social responsibility], kalau perlu kami akan sewa,” katanya.

Pemkot mengatakan pasar darurat beroperasi 24 jam nonstop mengingat pasar induk terbesar di Kota Bengawan ini terdiri atas pedagang pagi, siang, dan malam .

pun menjamin keamanan pasar tersebut. “Kios pasar darurat akan dibangun dengan berbahan tripleks dilengkapi gembok. Nanti juga ada petugas keamanan,” katanya.

Pemkot telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk membuka police line mulai Jumat. Dengan dibukanya police line tersebut, pedagang diperbolehkan mengambil barang dagangan yang tidak terbakar di dalam pasar.

“Tapi kudu hati-hati kalau mengambil barang karena lokasi masih rawan,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan tengah mengebut penyusunan detail engineering design (DED) pembangunan pasar darurat. Sesuai rencana pasar darurat menempati sejumlah ruas jalan di sekitar Pasar Legi, seperti Jl. Sabang, Jl. Lumban Tobing, Jl. S. Parman dan sebagian ruas jalan di kawasan Monumen 45 Banjarsari (Bakorwil).

“DED kami kebut sehingga pembangunan pasar darurat bisa mulai dikerjakan secepatnya sesuai arahan Pak Wali Kota,” katanya.

Lurah Pasar Legi Marsono mengatakan masih mendata jumlah pedagang Pasar Legi yang menjadi korban kebakaran. “Kalau jumlah pedagang yang kena dampak berapa masih didata. Hasilnya baru bisa diketahui Senin [5/11/2018] besuk,” ungkap Marsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya