SUKOHARJO–Sejumlah pedagang di Pasar Desa Cemani, Grogol, mengeluh karena fasilitas umum seperti toilet dan mushola di pasar tersebut tak dirawat dengan baik. Padahal mereka sudah membayar biaya toilet per sekali masuk.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Salah satu pedagang sembako di pasar tersebut, Raji Ngatinah, Jumat (25/5), menjelaskan kumuhnya fasilitas umum itu sudah ia rasakan sejak beberapa tahun. Toilet umum di pasar menurutnya jarang dibersihkan, sehingga terlihat kumuh. Sementara, mushola di pasar itu juga tak terawat. “Kadang dimasuki kucing dan ayam. Jadi kotor sekali keadaannya,” terangnya.
Ngatinah mengatakan ia bersedia membayar iuran tambahan asal pengelola pasar mau merawat fasilitas umum itu. Namun selama ini tak pernah ada respon dari pihak terkait mengenai pengelolaan toilet dan mushola tersebut.
Terlebih, menurutnya setiap hari pasar itu selalu didatangi ratusan pengunjung baik pembeli maupun pedagang. Berdasarkan jumlah kios yang masih ditempati, jumlah pedagang di pasar tersebut mencapai 150 lebih. Sementara, pengunjung pasar mulai berdatangan sekitar pukul 06.00 WIB – 10.00 WIB.
Pedagang lainnya, Kusmanto, mengatakan hal senada, ia menilai kebersihan di pasar tersebut belum terjaga dengan maksimal. Pasalnya, baik pedagang maupun petugas pasar kurang ada kesadaran.
Kusmanto berharap fasilitas umum di pasar tersebut dijaga dengan baik. Menurutnya, kebersihan lingkungan turut mendukung perkembangan di pasar tersebut. “Kalau mushola biasanya digunakan hanya pas pagi saja saat salat subuh. Tempat wudu di musola itu juga enggak ada. Kalau wudu kami di toilet yang kumuh. Rasanya enggak tega,” tambahnya.