SOLOPOS.COM - Aneka buah dijual di salah satu kios di Pasar Buah Jalan Bali, akhir pekan kemarin. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)


Aneka buah dijual di salah satu kios di Pasar Buah Jalan Bali, Klaten akhir pekan kemarin. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Fungsi utama dari trotoar jalan sebetulnya untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki. Kendati demikian, cukup banyak trotoar jalan yang beralih fungsi menjadi tempat berjualan bagi kalangan pedagang kaki lima (PKL).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak heran, hampir di semua kota-kota besar, keberadaan PKL di trotoar jalan kerap menjadi bulan-bulanan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Kendati begitu, tidak demikian halnya bagi puluhan pedagang buah yang berjualan di sepanjang Jl Bali, Klaten.  Di sini, hampir semua pedagang memang menempati trotoar jalan. Mereka juga sudah mendirikan bangunan semi permanen di atas trotaor jalan tersebut. Selama bertahun-tahun mereka berjualan di atas trotoar itu. Namun, petugas Satpol PP tidak pernah mengangkut lapak-lapak PKL sebagaimana yang biasa dilakukan di kawasan lain.

Kendati menggunakan trotoar jalan, Pasar Buah Jl Bali sudah masuk dalam daftar 86 pasar tradisional binaan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.

Keberadaan Pasar Buah Jl Bali ini juga turut menyumbangkan retribusi yang menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Klaten.

“Tahun lalu memang sempat beredar kabar kalau kami akan direlokasi, akan tetapi sejauh ini belum ada kepastian. Kami sudah nyaman jualan di sini, kalau harus direlokasi tentu butuh waktu untuk menjaring pelanggan,” papar salah seorang pedagang buah di pasar setempat, Ika, saat ditemui Solopos.com di kiosnya, akhir pekan kemarin.

Trotoar Jl Bali memang biasa digunakan kalangan PKL untuk berjualan. Trotoar di sisi sebelah utara banyak digunakan pedagang sepatu baru maupun bekas. Sementara trotaor di sisi sebelah selatan lebih banyak digunakan pedagang buah.

Bermacam-macam buah dijajakkan di atas trotoar jalan yang memanjang ini. Pedagang juga melayani pembelian buah dalam bentuk bingkisan parcel. Harga satu parcel buah bervariasi mulai dari Rp35.000 hingga Rp150.000 tergantung ukuran dan jenis buah yang dipilih.

“Saya biasa memesan parcel buah untuk dikirim kepada sahabat maupun mitra bisnis saya di sini. Lebih praktis karena tinggal pesan. Kalau harus merangkai sendiri tentu repot dan butuh waktu lama,” tandas Irwan, salah seorang pengunjung pasar tersebut.

Trotoar jalan sudah menjadi jalan rizeki bagi pedagang ini. Kawasan ini sudah dikenal sebagai salah satu sentra pasar buah di Klaten. Bagi warga Klaten yang kebetulan melintasi Jl Bali, keberadaan pasar buah ini barangkali bisa menjadi referensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya