SOLOPOS.COM - Ilustrasi behel atau kawat gigi. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Penggunaan behel belakangan hari ini menjadi tren di kalangan remaja hingga dewasa. Tidak sedikit dari peminat pemasangan behel itu yang memasang kawat gigi tidak kepada ahlinya.

Dokter gigi spesialis ortodonsia di RSK Gigi dan Mulut FKG Universitas Indonesia, Nada Ismah, mengatakan behel tidak bisa asal pasang, apalagi tidak dengan ahlinya. Behel atau bracket adalah bagian dari material yang digunakan dalam perawatan ortodonti selain kawat gigi, bahan perekat (adhesif), O ring dan power chain (karet warna-warni), ligatur kawat, hingga band (cincin gigi).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masing-masing memiliki fungsi dengan material dan bentuk yang beragam. Behel sendiri sering tampak seperti kancing-kancing kecil yang direkatkan di permukaan gigi. Berdasarkan materialnya ada yang terbuat dari logam, plastik ataupun keramik yang sewarna dengan gigi. 

Simak 21 Resolusi Jitu Atur Uang di Tahun 2021!

Ekspedisi Mudik 2024

Perlu diketahui bahwa behel ini tidak sembarangan seperti kancing-kancing biasa. Setiap braket memiliki ukuran, bentuk dan sudut yang berbeda untuk masing-masing gigi. Kondisi inilah yang akan membantu menempatkan dan menggerakkan gigi sesuai yang diharapkan.

"Penggunaan behel ini terkait perawatan ortodonti yang melibatkan struktur gigi geligi di rongga mulut dan gigi diharapkan akan bergerak sesuai rencana perawatan," ujar Nada kepada Bisnis baru-baru ini.

Nada menjelaskan ada tahapan pemasangan behel. Diawali dengan konsultasi, dokter gigi akan memberikan gambaran awal tentang kondisi pasien serta upaya atau sasaran yang dapat dilakukan melalui perawatan ortodonti.

Waspada! Pemilik Zodiak Ini Kerap Pendam Emosi

Pada saat konsultasi ini juga dijelaskan efek samping, prognosis (capaian hasil), langkah-langkah perawatan, serta biaya perawatan.  Dari hasil konsultasi dan pemeriksaan awal biasanya akan diperoleh apakah dibutuhkan perawatan lain sebelum dilakukan pemasangan behel.

"Perawatan lain seperti penambalan gigi, bila ada yang lubang, pembersihan karang gigi bila ada karang gigi, pencabutan gigi bila ada sisa akar atau gigi yang busuk dan harus dicabut," bebernya.

Diperiksa Dulu

Oleh karena itu, pasien akan dilakukan pemeriksaan intraoral, ektraoral, fungsional terlebih dahulu. Kemudian, pembuatan ronsen foto seperti sefalometri lateral dan panoramik. Pasien juga akan melakukan pembuatan foto intraoral dan ekstra oral.

Jangan Lengah! Zodiak Ini Tidak Boleh Diprovokasi

Selanjutnya dokter akan melakukan pencetakan gigi, pemasangan separator dan cincin gigi (bila menggunakan band), serta pemasangan braket. Saat pemasangan behel, pasien wajib melakukan kontrol gigi secara rutin hingga struktur rahang dan gigi sempurna. "Tidak rajin kontrol, bisa membuat kemajuan perawatan terhambat," imbuhnya.

Bagi pengguna behel, ada hal yang perlu diperhatikan. Selain rutin berkonsultasi, mereka harus menjaga kebersihan gigi, sehingga permukaan gigi tidak mengalami perubahan warna ataupun berlanjut menjadi lubang gigi. "Kebersihan gigi yang tidak terjaga baik juga kadang menyebabkan gusi mudah berdarah, memerah atau bengkak dan banyak karang gigi," tegas Nada.

Pengguna behel juga dianjurkan menggunakan retainer pasca perawatan ortodonti agar tidak mengalami kondisi yang tidak diinginkan seperti gigi bercelah, atau gigi berputar kembali.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya