SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyindir Partai Golkar sebagai partai terkorup. Wakil Sekjen Partai Golkar Leo Nababan pun menanggapi sindiran itu. “Ruhut tidak perlu urus partai orang lain, dia tahu kok apa yang ada di Golkar, dia kan pernah ada di Golkar,” kata Leo ketika dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Leo bahkan menantang Ruhut membuktikan siapa yang masih dipercaya publik dan memenangkan Pemilu 2014 nanti. Pasalnya, elektabilitas Partai Demokrat kini diketahui juga tengah menurun drastis dengan adanya kasus korupsi yang melibatkan sejumlah anggotanya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, Ruhut mengucapkan terima kasih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang telah mengungkap bahwa PDIP dan Golkar merupakan partai terkorup. Sindiran kepada Golkar dan PDIP itu disampaikan Ruhut seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus dugaan penerimaan gratifikasi proyek Hambalang di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara itu, menanggapi hasil rilis KPK dan ICW terkait partai-partai yang terindikasi melakukan korupsi terbesar, Leo menjelaskan bahwa 50% kepala daerah di Indonesia sebagian besar berasal dari Partai Golkar. “Sebanyak 50% kepala daerah di Indonesia berasal dari Golkar, jadi yang kena tentu Partai Golkar,” ujarnya.

Meskipun demikian, Leo mengatakan bahwa Golkar akan terus melakukan perbaikan. Dia juga menegaskan bahwa Golkar akan menindak tegas para anggotanya yang terbukti terlibat korupsi. “Kalau ada yang terbukti melakukan korupsi, jelas sanksinya adalah dipecat dari partai,” ucapnya.

Sebelumnya, beredar rilis hasil indeks partai terkorup dari ICW dan KPK. Berdasarkan data dari KPK sepanjang tahun 2005 sampai tahun 2013 Partai Golkar tercatat sebagai partai yang memiliki kader terbanyak yang tersangkut kasus korupsi dan telah mendapatkan vonis di pengadilan. Sebanyak 40 kader Golkar terlibat korupsi, diikuti PDIP 27, Partai Demokrat 17, Partai Amanat Nasional 8, Partai Persatuan Pembangunan 8, Partai Kebangkitan Bangsa 2, Partai Gerakan Indonesia Raya 2, Partai Keadilan Sejahtera 1, Partai Bintang Reformasi 2, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1, Partai Bulan Bintang 2.

Adapun, indeks korupsi yang dirilis oleh ICW periode 2002-2014 menyebutkan PDIP sebagai partai yang paling terindikasi melakukan korupsi. Berikut indeks korupsi partai-partai politik yang dirilis ICW, PDIP (7,7%), PAN (5,5%), Golkar (4,9%), PKB (3,3%), PPP (2,7%), PKPI (2,1%), Gerindra (1,9%), Demokrat (1,7%), PBB (1,6%), Hanura (1,5%), dan PKS (0,3%).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya