SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada (dok)

Solopos.com, KLATEN -- DPD II Partai Golkar Klaten tak diajak mengusung pasangan One Krisnata dan Muhammad Fajri sebagai calon bupati dan calon wakil bupati di Pilkada Klaten 2020.

DPD Golkar Klaten merasa tak pernah diajak berkomunikasi oleh Partai Demokrat terkait deklarasi pasangan tersebut. Padahal sebelumnya Partai Golkar Klaten membangun koalisi dengan Partai Demokrat yang dipimpin One Krisnata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koalisi itu dibangun setelah Partai Golkar membatalkan koalisi dengan PDIP. Tak hanya itu, DPP Partai Golkar juga sudah memberikan restu berupa rekomendasi kepada One Krisnata untuk diusung pada Pilkada Klaten.

Pembongkaran Ratusan Tugu Perguruan Silat Bikin 2 Kubu PSHT Sragen Diprotes Anggota

Ketua DPD Partai Golkar Klaten, Yoga Hardaya, mengakui Golkar pernah hendak berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Klaten 2020. Namun, koalisi itu belum secara resmi dituangkan dalam MoU.

Sedangkan dengan Partai Demokrat, Yoga mengatakan sudah ada kesepakatan tertulis bersama-sama sebagai partai koalisi. "Itu dilakukan di salah satu rumah makan di Klaten,” kata Yoga saat dihubungi Solopos.com, Minggu (28/6/2020).

Yoga juga menjelaskan One sudah mengantongi restu dari DPP Partai Golkar. Pimpinan pusat partai berlambang pohon beringin itu secara resmi mengeluarkan surat penetapan dan penugasan kepada One Krisnata sebagai bakal cabup.

Load Factor KA Prameks Solo-Jogja Nyaris 100% Di Era New Normal

Sedangkan sebagai cawabup mendampingi One di Pilkada Klaten 2020, Partai Golkar merekomendasikan Endang Srikarti Handayani. Surat penetapan dan penugasan sebagai bakal cabup diterima langsung oleh One di DPP Partai Golkar.

Tidak Konsisten

Namun, One justru mendeklarasikan diri berpasangan dengan Muhammad Fajri sebagai pasangan cabup-cawabup Klaten. Pasangan itu diusung tiga partai parlemen dan tiga partai nonparleman di Klaten.

Yoga mengaku tak diajak berkomunikasi oleh Partai Demokrat dan One terkait munculnya pasangan calon tersebut. Secara etika, Yoga mengatakan One semestinya mengembalikan terlebih dahulu surat penetapan dan penugasan dari DPP Partai Golkar sebelum mendeklarasikan diri berpasangan calon lain.

2 Bulan Karantina, OTG Covid-19 Sidoharjo Sragen Khatam Alquran 2,5 Kali

“Itu bentuk tidak konsistennya Pak One terhadap Partai Golkar Klaten karena surat belum dikembalikan ke Partai Golkar sudah deklarasi dengan Pak Fajri. Pak One harusnya mengembalikan dulu surat tersebut,” kata Yoga.

Terkait sikap Golkar Klaten di Pilkada 2020 selanjutnya, Yoga masih menunggu petunjuk dari DPP Partai Golkar. Hingga kini belum diketahui pasti arah Partai Golkar yang memiliki tujuh kursi atau terbanyak kedua setelah PDIP di DPRD Klaten.

“Kami sudah melaporkan semuanya ke pimpinan baik di provinsi ataupun DPP. Yang jelas Golkar Klaten masih solid dan siap untuk ikut dalam Pilkada,” kata Yoga.

Rekomendasi Cawali-Cawawali Dari DPP PDIP Untuk Pilkada Solo Turun Juli?

Sementara itu, hingga Minggu sore, One Krisnata belum bisa dihubunggi untuk konfirmasi ihwal posisi Golkar di koalisi partai yang mengusung pasangan dirinya dan Fajri.

Pencalonan pasangan One Krisnata-Muhammad Fajri dideklarasikan di Hotel Galuh Prambanan, Klaten, Sabtu (27/6/2020) siang. Pasangan itu diusung tiga partai parlemen di DPRD Klaten.

Partai tersebut yakni Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan PKS. Pasangan itu juga didukung partai nonparlemen yakni Partai Perindo Klaten, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Garuda Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya