SOLOPOS.COM - Gubernur Soekarwo (JIBI/Solopos/Istimewa)

Partai Demokrat Jawa Timur di bawah Soekarwo menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat lagi. Ingin tahu alasannya?

Madiunpos.com, SURABAYA—Ketua DPW Partai Demokrat Jawa Timur ini memastikan sebanyak 38 DPC Partai Demokrat se-Jatim secara bulat mendukung SBY kembali menjabat sebagai orang nomor satu di Partai Demokrat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Silahkan bagi kader yang mau maju dan mencalonkan ketua umum. Tapi, khusus Jatim sudah pasti mendukung SBY,” kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (2/1/2015) seperti dikutip Kantor Berita Antara.

Menurut Gubernur Jatim dua periode ini, SBY bukan sekadar tokoh sentral. Mantan presiden satu dasawarsa itu, kata Soekarwo, juga dinilai sudah tidak memiliki ambisi dan kepentingan selain untuk membesarkan partai.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sehingga, tenaganya akan fokus dan total ke partai,” tegasnya.

Soekarwo juga menyampaikan bahwa sikap DPD Partai Demokrat Jatim mendapat dukungan positif dari daerah-daerah lainnya.

“Kami sudah bertemu meski tidak formal. Secara umum 95 persen DPD se-Indonesia kembali mempercayai SBY sebagai ketua umum,” katanya.

Terkait suksesi Ketum Partai Demokrat, Soekarwo, mengaku akan mengirim surat secara resmi kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan bulan ini.

Isi surat itu ialah mengusulkan untuk mempercepat pelaksanaan kongres partai berlambang sedan mercy itu dari semula Mei 2015 menjadi awal Februari 2015.

“Surat usulan secara resmi kami kirim ke Ketua Umumusilo Bambang Yudhoyono DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada pertengahan bulan ini,” ujarnya.

Sikap Demokrat Jatim ini, kata dia, didasarkan pada Pilkada yang mayoritas digelar pada pertengahan hingga akhir tahun 2015.

Soekarno mengaku khawatir jika kongres tetap digelar Mei, maka waktunya terbatas untuk melakukan persiapan maupun koordinasi internal.

“Harus ada Tim tujuh ditambah prosesnya yang panjang. Belum lagi masa kampanye dan sebagainya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya