SOLOPOS.COM - Hartanto (dua dari kiri) didamping Joko Purnomo (kiri) menerima surat rekomendasi sebagai cabup-cawabup pilkada Wonogiri 2020 di Kantor DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Semarang, Senin (3/8/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Partai politik atau parpol nonparlemen atau partai yang tak memiliki kursi DPRD di Wonogiri mendukung pasangan calon bupati-calon wakil bupati Hartanto-Joko Purnomo.

Kekuatan mereka yang bisa dijadikan modal politik Hartanto-Joko Purnomo atau Harjo dinilai layak diperhitungkan. Mereka mendorong PKS dan PAN bergabung ke koalisi PKB-Gerindra untuk mengusung Harjo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (11/8/2020), parpol nonparlemen di Wonogiri sebanyak 10 parpol, meliputi Demokrat, Nasdem, Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), dan Berkarya.

Erick Thohir Buka-Bukaan 3 Jurus Tangkis Kemerosotan Ekonomi

Lima parpol lainnya, yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Ketua DPC Demokrat Wonogiri, Tinggeng, Selasa, menyampaikan parpol nonparlemen di Wonogiri termasuk partainya pernah bertemu membicarakan arah dukungan politik pilkada Wonogiri 2020. Semua perwakilan parpol sepakat mengarahkan dukungan untuk Harjo.

Sikap ini masih sementara karena koalisi yang bakal mengusung Harjo belum lengkap. Sikap resmi parpol nonparlemen akan diambil apabila keduanya resmi menjadi cabup-cawabup pilkada Wonogiri 2020. Jika hal itu terjadi, parpol nonparlemen akan resmi mendukung Harjo sesuai komitmen awal.

Pada pertemuan itu parpol nonparlemen mendorong partai menengah pemilik kursi parlemen selain PDIP berkoalisi mengusung Harjo. Hal itu supaya pilkada Wonogiri memiliki pilihan pasangan calon atau paslon selain petahana untuk menghidupkan demokrasi. Saat itu hampir semua parpol nonparlemen menghadiri pertemuan. Selain dirinya, terdapat perwakilan dari Nasdem, Berkarya, Perindo, dan lainnya.

“Saat itu perwakilan Hanura dan PSI tidak hadir, tetapi informasi yang saya terima mereka menyatakan sikap sama dengan komitmen yang dinyatakan dalam pertemuan lintar parpol nonparlemen,” kata Tinggeng saat dihubungi Solopos.com.

Modal Politik

Mantan anggota DPRD Wonogiri itu menilai meski tidak dapat mengusung paslon, dukungan parpol nonparlemen tidak dapat dipandang sebelah mata. Pasalnya, dukungan ini bisa menjadi modal politik yang cukup besar.

Jika diakumulasi, kekuatan politik seluruh parpol nonparlemen berdasar hasil Pileg 2019 lalu mencapai 8 persen. Masing-masing parpol nonparlemen memiliki basis massa. Apabila kekuatan ini dirawat dan mampu diarahkan untuk mendukung Harjo akan dapat memberi kontribusi yang berarti.

Perjalanan Kasus Runtuhnya Bisnis Investasi Semut Rangrang di Sragen

“Perolehan kursi parlemen paling banyak bukan berarti akan memenangi pilkada. Ada beberapa bukti paslon yang diusung koalisi parpol yang jumlah kursinya bukan mayoritas justru bisa menang, seperti Pilgub DKI dan pilkada Wonogiri saat Pak Danar menang,” imbuh Tinggeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya