SOLOPOS.COM - Membuat drainase

Parkir Solo, Pemkot tetap merencanakan pembangunan gedung parkir di Lapangan Kotabarat dan Sriwedari.

Solopos.com, SOLO–Rencana pembangunan gedung parkir di kawasan Sriwedari dan lapangan Kotabarat jalan terus meski sempat menuai penolakan sejumlah kalangan. UPTD Perparkiran mulai menyusun pra desain pembangunan gedung parkir pada tahun ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala UPTD Perparkiran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), M. Usman, menyatakan pembangunan gedung parkir mendesak direalisasikan mengingat Solo semakin krisis lahan parkir tepi jalan atau on street.

“Lahan parkir tak sebanding dengan jumlah kendaraan yang dimiliki warga Solo,” kata Usman kepada wartawan, Selasa (29/9/2015).

Usman menilai pembangunan gedung parkir dianggap sebagai solusi untuk mengatasi persoalan parkir. Usman pun terus menyosialisasikan rencana pembangunan dua gedung parkir di tengah Kota Solo.
Pihaknya perlu menyiapkan kantong-kantong parkir untuk mengoptimalkan penggunaan moda transportasi massal. Hal ini sekaligus dinilai sebagai solusi mengurai kemacetan lalu lintas di Kota Solo. Usman mengaku laju pertumbuhan kendaraan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tak pelak kondisi ini menyebabkan kepadatan lalu lintas di jalan-jalan protokol, seperti Jl. Slamet Riyadi.

Jalan tersebut mestinya harus bebas parkir. Sementara ini belum bisa diterapkan, karena belum ada kantong parkir. “Saya akan undang stakeholder terkait untuk meminta masukan menyusun pra desain gedung parkir,” katanya.

Usman memaparkan konsep pembangunan gedung parkir tidak akan menghilangkan fasilitas publik yang ada baik di lapangan Kotabarat maupun kawasan Sriwedari.

Usman bahkan menjamin tidak ada pemangkasan pohon sebagaimana pembangunan lainnya. Di Kotabarat, gedung parkir hanya dibangun di bagian selatan lapangan dengan membangun gedung empat lantai. Begitu pula di kawasan Sriwedari juga akan dibangun empat lantai di bagian selatan kawasan tersebut. Dua lantai parkir dibangun untuk menampung bus pariwisata dan dua lantai untuk kendaraan pribadi. Usman mengestimasi satu lantai gedung mampu menampung 100 unit kendaraan roda empat.

“Nanti kami akan siapkan feeder [kendaraan pengumpan] seperti di Kuta Bali untuk mengangkut penumpang ke mana saja,” kata dia.

Usman menargetkan pembangunan gedung parkir bisa terealisasi pada 2016 mendatang. Pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan anggaran pembangunan gedung parkir ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Kepala Dishubkominfo Yosca Herman Soedrajat, sebelumnya menyebut volume kendaraan masuk di Kota Solo mencapai 2,5 juta per tahun. Volume kendaraan ini meningkat tajam dibanding 2006 silam yang hanya tercatat 750.000 kendaraan. Herman sapaan akrabnya tak memungkiri volume kendaraan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun hal ini tidak diimbangi dengan penambahan sarana dan prasarana transportasi, seperti jalan raya.

“Kondisi jalan tidak ada penambahan, tapi kendaraan tumbuh terus. Ini sudah saatnya beralih ke transportasi umum. Kalau tidak ya sudah, Solo bakal macet total,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya