SOLOPOS.COM - Sejumlah orang menggelar wilujengan menjelang Festival Timus, Jumat (18/12/2015). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Pariwisata Karanganyar, Pemkab Karanganyar menggelar Intanpari Culinary Expo dengan mengangkat timus sebagai makanan khas Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR–Festival akbar kuliner pembuatan 20.000 timus bertajuk Intanpari Culinary Expo 2015 gelaran Pemkab Karanganyar akan digeber di Alun-alun Karanganyar, Sabtu (19/12/2015) ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim perwakilan dari 177 desa, 17 kecamatan, organisasi wanita, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan adu keterampilan membuat makanan tradisional itu, langsung di hadapan pengunjung.

Acara akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dengan dihadiri Bupati Karanganyar, Juliyatmono; Wabup Karanganyar, Rohadi Widodo, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).

Acara yang baru kali pertama digelar tersebut ditargetkan mampu menyedot lebih dari 2.000 pengunjung. Para pengunjung akan diberi kesempatan menikmati enaknya timus secara gratis.

Penjelasan tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Peridustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Karanganyar, Edi Sukiswandi saat acara jumpa pers di Karanganyar, Jumat (18/12/2015).

Menurut dia Pemkab juga menyediakan voucher belanja senilai Rp3.000 per pengunjung. “Bagi pengunjung yang membeli jajanan di stan acara dapat voucher Rp3.000 per orang,” kata dia.

Edi menjelaskan timus buatan para peserta akan disusun membentuk gunungan laki-laki dan perempuan. Penyusunan timus menjadi gunungan dilakukan tim dari ICA Solo dan Jawa Tengah (Jateng).

Timus-timus yang telah disusun menjadi gunungan akan didoakan, lalu diperebutkan oleh para pengunjung. Supaya tetap bersih, timus-timus tersebut akan dibungkus dengan plastik.
Sebagian timus buatan peserta disisakan untuk di-plating, dan di-garnish oleh mereka. “Sebagian timus ini nanti akan dinilai oleh para chef andal yang kami hadirkan,” sambung Edi.

Untuk menyemarakkan acara, akan digelar lomba makan timus di panggung acara. Selain itu ada lomba merangkai aneka buah dan sayur, lomba mengolah daging kelinci, serta hiburan musik.

“Kami sediakan daging kelinci yang bisa diolah menjadi 2.000 tusuk satai. Tapi para pengunjung kami harapkan terlibat langsung, mengolah sendiri daging, mau disatai atau diolah jenis lain,” tambah dia.

Sementara event organizer (EO) Intanpari Culinary Expo 2015, Daryono, mengatakan timus dan satai kelinci merupakan makanan khas Karanganyar, yang sangat potensial dikembangkan.

Festival timus dan daging kelinci diharapkan bisa mendongkrak potensi wisata Bumi Intanpari. Selain itu, acara tersebut diharapkan mempunyai dampak dalam melahirkan wirausahawan baru.

“Hamparan lahan agro yang sangat luas menjadi potensi sangat besar. Acara ini kami desain berbasis masyarakat, sehingga bisa melahirkan wirausahawan berbasis kekayaan alam,” kata dia.

Daryono menjelaskan potensi bisnis timus dan makanan sejenisnya, sangat besar. Sayangnya, menurut dia, kekayaan alam lereng Gunung Lawu belum tergarap optimal di sektor usaha kuliner.

Dia mencontohkan usaha pembuatan timus di Ngargoyoso yang telah go international. Pada hari libur, menurut Daryono, produksi timus di tempat tersebut bisa mencapai 2,5 kuintal.

“Ada seorang pengusaha timus yang cukup berhasil di Ngargoyoso. Produknya sudah dikirim hingga Amerika. Dia akan menyumbang timus raksasa saat festival timus besok [hari ini],” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya