SOLOPOS.COM - Candi Borobudur (Ilustrasi/Wikipedia)

Pariwisata Indonesia menyinergikan perusahaan milik negara untuk meningkatkan kinerja.

Solopos.com, JAKARTA – Perusahaan milik negara di bidang pariwisata dan transportasi saling bersinergi untuk meningkatkan kinerja korporasi sekaligus mendukung pengembangan industri pariwisata nasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Konsep sinergi ini ditekankan pada dua hal yaitu tangible dan intangible, dengan meningkatkan aksesibilitas ke lokasi-lokasi pariwisata dan pengembangan fasilitas layanan wisata secara langsung,” kata Deputi Bidang Energi Logistik Kawasan dan Pariwisata Kementerian Edwin Hidayat, di Jakarta, Minggu (22/11/2015).

Sinergi tersebut meliputi tiga BUMN Pariwisata yaitu PT Hotel Indonesia Natour, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (TWC) dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development (ITDC).

Sedangkan BUMN Transportasi terdiri atas PT Angkasa Pura II, PT Garuda Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, PT Pelindo I-IV, PT Pelni, dan Damri.

Menurut Edwin, dari sisi tangible actraction, BUMN Pariwisata harus meningkatkan fasilitas seperti pengelolaan Candi Borodur, Pantai Nusa Dua Bali yang disesuaikan dengan kawasan sekitarnya dengan memanfaatkan konektivitas.

“Pengembangan kawasan tidak lagi berada di satu lokasi, tetapi sudah melebar karena misalnya, mendapat dukungan fasilitas bus feeder dari Damri,” ujar dia.

Demikian juga sinergi dengan maskapai penerbangan dan kapal laut serta kereta api, akan sangat efektif membuka konektivitas area-area pariwisata.

Selanjutnya, tambah Wahyu, dari sisi intangible actraction, BUMN Pariwisata bisa ikut serta mengembangkan seni dan kebudayaan serta kearifan lokal untuk ditawarkan kepada wisatawan.

“Bangunan tradisional, budaya dan kearifan lokal memiliki nilai jual yang tinggi untuk dikembangkan lebih jauh sehingga dapat meningkatkan peran BUMN Pariwisata terhadap perekonomian nasional,” katanya.

Ia mencontohkan, saat ini yang digalakkan juga adalah kerja sama dengan PT Sarinah (Persero), untuk ikut mempromosikan benda-benda seni tinggi termasuk batik nusantara dengan membuka “batik centre”.

“Tidak cukup sesama BUMN, sinergi juga harus diperkuat dengan menggandeng para Pemda yang juga berkepentingan meningkatkan pariwisata di wilayahnya,” ujarnya.

Intinya, kata Wahyu, banyak BUMN yang bisa dikaitkan dengan pariwisata, misalnya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang menghasilkan teh, kopi, Lawang Sewu dan Museum Ambarawa milik PT KAI, termasuk pengelolaan kawasan wisata oleh Perhutani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya