SOLOPOS.COM - Paramitha Rusady (kapanlagi.com)

Paramitha Rusady (kapanlagi.com)

Pementasan Solo International Performing Art (SIPA) 2012 yang dimulai Jumat (28/9/2012) – Minggu (30/9/2012) pekan ini bakal memberikan suguhan seni yang memang beda. Tak hanya diisi para musisi dan pelaku performing art ternama, artis ibukota kawakan Paramitha Rusady dipastikan bakal ikut memeriahkan acara tahunan Solo itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mita, biasa ia disapa, tak tampil sendirian. Bergabung dengan kelompok nyanyian alam milik sang kakak, Ully Sigar Rusady, mereka bakal membawakan lagu Musim Tanam. “Jumlah personil total sembilan orang mayoritas perempuan,” kata Ully, saat jumpa pers di sekretariat SIPA 2012, di Jl Kedasih, Kerten, Kamis (27/9/2012). Ully mengaku hanya membawakan satu lagu dengan durasi 10 menit. Lagu Musim Tanam lebih banyak bercerita tentang cara merawat alam dengan menanam pohon. Musik yang mengiringi lagu andalannya itu bakal diberi sentuhan-sentuhan tradisional dan musik etnik yang lebih banyak membawa unsur dan bunyi gendang Jawa Barat.

Pementasan lintas generasi yang ia namai Musim Tanam dengan spiritual musik itu menurut Ully terinspirasi dari aktivitas sosial masyarakat di daerah pedalaman atau masyarakat etnis. Lantunan musik adat itu ia percaya bisa memberikan dampak untuk penyembuhan penyakit-penyakit. Selain itu, pentas akrobatik dari The Dream Engine bertajuk Heliosphere juga bakal memeriahkan panggung SIPA. Menggunakan konsep tarian dengan balon udara, selama 20 menit, penari dinamai Aerialist itu bakal menunjukkan performanya.

Ketua SIPA 2012, Irawati Kusumorasri, menambahkan SIPA 2012 bakal dibuka oleh Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) serta duta besar Korea, Brunei dan Filipina. Sebanyak 5.000 kursi disediakan untuk penonton. sebanyak 500 kursi untuk kelas undangan, VIP dan VVIP. Sementara kelas festival atau penonton gratis sebanyak 4.500. Saat pertunjukkan berlangsung, panitia juga menyediakan sebanyak tiga layar lebar yang diletakkan di dua sisi panggung dan tempat bazaar.

Mengenai perubahan Venue panggung, Ira, mengaku tahun ini memilih sisi barat Pamedan Mangkunegaran karena dianggap lebih menyatu dengan tema pertunjukkan SIPA. Pasalnya, di belakang panggung tersebut terdapat sejumlah pohon besar yang ia yakin semakin menambah nilai artistik SIPA. “Nanti juga ada pembagian 10.000 pohon untuk para penonton agar ditanam di wilayah mereka masing-masing,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya