SOLOPOS.COM - Ilustrasi pementasan lakon RT 0 RW 0 di Kampus UMS Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Divisi Seni dan Budaya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Parade Teater 2014. Empat kelompok teater yang berkegiatan di kampus setempat, yakni Teater Kidung, Teater Wejang, Teater Lugu, dan Teater Ngirit menggelar pementasan secara maraton di GOR UMS, Senin-Kamis (7-10/4/2014) malam.

Pementasan yang diprakarsai sejumlah pegiat teater kampus UMS itu terakhir digelar 2004 lalu. Dengan kata lain telah 1 dasawarsa kegiatan itu vakum. Melihat kehidupan seni teater dewasa ini yang makin menggeliat, kegiatan tahunan parade teater kampus itu pun kembali dihidupkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penanggung Jawab Acara Parade Teater 2014, Chinintya Rahma Pahlawadita, mengutarakan tema gebrakan awal yang diangkat untuk membangkitkan kembali gaung parade teater kampus kali ini adalah Tetap Nasionalis. “Momentum membangkitkan nasionalisme pada saat pemilu seperti ini pas sekali. Kami mengajak penonton yang terdiri atas pegiat teater dan masyarakat untuk memaknai kembali nasionalisme secara kultural,” terang Chinintya saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (9/4/2014).

Meskipun digelar berbarengan dengan momentum pemungutan suara Pemilu 2014, menurut mahasiswi Semester VI Jurusan Farmasi UMS ini, pihaknya tidak membatasi pemilihan tema yang hanya berkutat pada ajang pesta demokrasi. “Kalau soal naskah pementasan bebas, yang penting tidak melenceng dari tema yang sudah ditetapkan,” jelasnya.

Event perdana parade teater dibuka penampilan Teater Kidung yang mementaskan naskah satire berjudul Hompimpah Alaihum Grambyang. Pada hari kedua, Teater Wejang mementaskan sindiran politik berjudul Dalam Eja. Pada hari ketiga, giliran Teater Lugu yang mementaskan naskah ironi urban berjudul RT.0 RW.0. Sedangkan pementasan pamungkas, dibawakan Teater Ngirit dengan naskah berjudul Oratorium.

Menurut Chinintya, parade teater kampus yang digelar komunitas teater di tempatnya menimba ilmu ini nyaris satu dekade vakum. Hal ini disebabkan kesibukan masing-masing kelompok teater yang tersebar di empat fakultas yang berbeda di perguruan tinggi tersebut. “Dulu sih karena sibuk, jadi sulit berkumpul. Lewat ajang ini, kami berharap parade teater kampus bisa berlangsung setiap tahun sehingga komunitas teater di sini bisa makin solid,” harapnya.

Ketua Panitia Parade Teater 2014, Lahan Nur Setyanto, menambahkan lewat ajang temu komunitas teater kampus seperti ini, kreativitas di antara pegiat teater bisa terus bertumbuh. “Lewat ajang seperti ini, para pekerja seni bisa mengeksplorasi ide atau gagasan yang akan disuguhkan bagi para penikmat seni,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya