SOLOPOS.COM - Kendaraan bus dan truk milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo melintasi flyover Purwosari, Jl. Slamet Riyadi, Solo, saat uji lalu lintas, Kamis (17/12/2020). (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Solo di Jawa Tengah memperoleh predikat kota paling nyaman alias layak huni di Indonesia.

Predikat tersebut diberikan oleh Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) Indonesia. Dengan melakukan survei di 26 kota yang tersebar di 19 provinsi, Solo menempati posisi pertama sebagai kota dengan nilai indeks layak huni sebesar 66,9 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Kompartemen Livable City IAP, Elkana Catur mengatakan Solo terpilih menjadi kota yang memiliki nilai paling tinggi dan konsisten menjadi kota yang layak huni dan paling nyaman di Indonesia.

Baca Juga:  5 Tempat Paling Angker di Wonogiri, Ada yang Jadi Sarang Genderuwo

Nilai yang diperoleh Solo, sebesar 66,9 persen itu menjadi yang terbaik mengungguli nilai kota-kota besar lainnya, seperti Palembang 66,6 persen, Balikpapan 65,8 persen dan Denpasar 65,5 persen. Kemudian, ada Semarang 65,4 persen, Tangerang Selatan 65,4 persen, dan Banjarmasin 65,1 persen.

"Solo dan Balikpapan adalah kota yang konsisten sebagai Top Cities. Kota Solo adalah kota yang memiliki indeks tertinggi disusul dengan Balikpapan dan kota lainnya,” kata Elkana, sebagaimana diberitakan dalam situs resmi Pemprov Jateng.

Baca Juga: Tanda Istri Capai Orgasme, Bisa Dilihat dari Goyangan dan Desahan?

Dalam survei ini, IAP menilai dari lima aspek saat menentukan kota layak huni di Indonesia. Beberapa di antaranya, pengelolaan air bersih, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas keagamaan, dan fasilitas transportasi.

Rudy Bangga

Dengan predikat sebagai kota paling nyaman di Indonesia, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pun mengaku bangga.

Baca Juga: Cuma di Solo Kamu Bakal Menemukan 5 Hal Unik Ini, Apa Saja?

Menurut pria yang biasa disapa Rudy ini, capaian yang diperoleh Solo ini karena masyarakat Kota Bengawan yang saling menghargai di tengah perbedaan.

"Mampu saling menghormati dan menghargai. Tidak memandang suku, agama dan juga ras,” jelas Rudy.

Baca Juga: Masih Pro Kontra, Bagaimana Hukum Hari Valentine Bagi Umat Islam?

Rudy juga menjelaskan agar masyarakat Kota Solo nyaman dan betah di kota ini adalah pemerintah terus berkomitmen melakukan penataan kota.

Hal ini membuat tak hanya masyarakat Solo yang nyaman dan betah di Solo, tetapi juga pendatang yang merantau ke Solo.

Baca Juga: 15 Kota Terkecil di Indonesia, Solo Masuk Urutan Berapa?

jl slamet riyadi solo macet
Kondisi arus lalu lintas terlihat ramai dan terkesan semrawut di Jl Slamet Riyadi, Solo, Selasa (29/12/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Dibandingkan dengan Yogyakarta

Pakar Tata Ruang Kota Universitas Sebelas Maret UNS Solo, Kusumastuti, mengatakan predikat yang didapat dari IAP Indonesia sebagai Kota Layak Huni dengan indeks tinggi memberi arti Solo dinilai sebagai kota yang nyaman untuk ditinggali.

Hal itu juga mengartikan Solo memiliki suasana yang nyaman untuk bekerja yang didukung oleh faktor fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Baca Juga: Momen Kedekatan Orang Terkaya Asal Solo Hartono Hosea dan Boy William

Diberitakan Solopos.com pada 2018 silam, Kusumastuti juga menanggapi beberapa anggapan masyarakat yang kerap membandingkan Yogyakarta dan Solo dari segi kenyamanan.

Ia menilai Jogja cenderung memiliki kondisi lalu lintas yang lebih macet karena kepadatan penduduknya.

Baca Juga: 3 Orang Ini Diklaim Terkaya di Solo, Siapa Saja Mereka?

Tapi di sisi lain, ia menilai tingkat partisipasi masyarakat di Jogja lebih baik. Nilai plus Jogja lainnya adalah interaksi masyarakat yang lebih ramah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya