SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan bertindak tegas terhadap sekolah yang tidak jujur memberikan data. Tak terkecuali jika kasus dugaan manipulasi nilai yang terjadi di salah satu SMA favorit di Kota Solo terbukti.

Hal itu disampaikan Ketua Panitia Lokal 44 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Dr Ravik Karsidi MS, saat ditemui wartawan seusai acara Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran UNS, Prof Dr dr Muchsin Doewes PFarK MARS AIFO, di UNS, Selasa (8/3/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengungkapkan sistem yang bekerja pada SNMPTN adalah sistem komputerisasi yang tidak mengenal kata kasihan. Sehingga ketika dugaan manipulasi nilai itu benar-benar terjadi, pasti akan diketahui.

Demikian halnya ketika siswa yang sebenarnya tidak miskin, tapi dikategorikan miskin oleh sekolah, lalu direkomendasikan untuk nmendapatkan beasiswa Bidik Misi senilai Rp 6 juta/semester, hal itu juga akan diketahui. Karena jumlah pendaftar penerima beasiswa Bidik Misi melebihi kuota, nantinya akan dilakukan verifikasi calon penerima secara ketat. Sistem home visit juga akan dilakukan agar data yang diperoleh benar-benar valid.

“Menurut data terakhir, jumlah pendaftar calon penerima Bidik Misi sekitar 1.200 calon mahasiswa. Padahal kuota yang diperoleh UNS hanya 400. Jadi nanti verifikasi lebih ketat,” jelasnya.

Ravik juga mengimbau agar sekolah segera menyelesaikan proses pendaftaran SNMPTN Undangan. Pasalnya pendaftaran jalur ini akan ditutup pada 12 Maret. Hingga Selasa, tercatat sekitar 7.000 pendaftar. Dalam tiga hari terakhir, terjadi peningkatan cukup signifikan terkait jumlah pendaftar. Jika sejak awal dibuka pendaftaran pada 1 Februari hingga Jumat (4/3/2011), jumlah pendaftar masih kurang dari 4.000 orang, tapi dalam beberapa hari terakhir, naik cukup drastis.

ewt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya