SOLOPOS.COM - Pengunjung melewati display Solo Great Sale yang terpasang di gerbang masuk Solo Paragon Lifestyle Mall, Kamis (1/2/2018). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO — Panitia Solo Great Sale (SGS) 2020 bakal mengoptimalkan akses ruas tol trans Jawa untuk mendongkrak jumlah kunjungan maupun nominal transaksi belanja selama SGS berlangsung pada Februari mendatang.

Hal ini menyusul kunjungan wisatawan domestik dari wilayah itu ke Kota Solo saat akhir pekan maupun libur panjang meningkat seiring terkoneksinya tol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua SGS 2020, David Wijaya, mengatakan terkoneksinya ruas tol ini membuat masyarakat mudah mengakses Kota Solo. Selain itu, wilayah yang dilintasi tol ini menjadi sasaran tepat untuk promosi berbagai event SGS.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami optimalkan promosi maupun akses yang semakin mudah dengan adanya tol, seperti dari Salatiga, Semarang, Ngawi, Madiun, Surabaya, dan sebagainya. Kami bisa promosi pada event car free day [CFD] yang ada di sana hingga menyebar pamflet,” ujarnya, kepada wartawan, Jumat (10/1/2020).

David memaparkan masyarakat yang berasal dari wilayah yang dilintasi jalur tol tersebut belakangan kerap wara-wiri ke Solo dan sekitarnya. Mereka memanfaatkan jalan bebas hambatan ini untuk berkunjung ke Solo tanpa harus menginap khususnya saat akhir pekan.

Sebagai contoh, Solo–Semarang yang dulu harus ditempuh dengan memakan waktu 3 jam, sekarang hanya 1 jam. Begitu pula dengan Solo–Surabaya biasanya 6 jam menjadi hanya sekitar 3 jam. Di sisi lain, orang luar kota tersebut datang ke Solo untuk berbelanja dan menikmati kuliner.

Sebelumnya, SGS pada Februari 2020 bakal hadir dengan format baru mengikuti era perkembangan ekonomi digital. Nantinya untuk keperluan transaksi SGS yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo ini konsumen tak lagi menggunakan SGS Card.

Namun demikian, transaksi dan input data bisa dilakukan melalui aplikasi berbasis Android. Aplikasi ini bisa digunakan baik konsumen maupun tenant.

Adapun transaksi dilakukan melalui aplikasi yang sedang disempurnakan tersebut lewat QR code yang ada. Pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia terkait penerapan QR Code Indonesian Standard (QRIS), yakni QR Code tunggal untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.

“SGS 2020 target tenant sebanyak 7.000 atau lebih banyak dari tahun lalu, yakni 6.000 tenant. Begitu pula dengan nilai transaksi yang kami target senilai Rp700 miliar. Kami mulai sosialisasi awal Januari 2020. Kami sasar berbagai sektor, mulai perhotelan, biro travel wisata, UMKM, pasar tradisional, pelaku bisnis, dan sebagainya,” imbuhnya.

Ketua Kadin Solo sekaligus penanggung jawab SGS, Gareng S. Haryanto, menambahkan berterima kasih pada Pemkot Solo yang telah mendukung kesuksesan SGS dari tahun ke tahun. Salah satunya adalah memberi keringanan pajak hotel sebesar 30%.

“Kami mohon dukungan semua pihak akan pelaksanaan SGS nanti,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya