SOLOPOS.COM - Bangunan Masjid Taman Sriwedari Solo yang tengah dibangun, Rabu (13/11/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo hingga akhir 2019 ini baru kelar 68 persen. Konstruksi bangunan di lahan bekas Bon Rojo itu menyisakan pengerjaan lansekap, tampilan interior, eksterior, dan sebagainya.

Ditargetkan pada pertengahan tahun depan, masjid yang menelan anggaran Rp165 miliar itu bisa digunakan untuk salat. Panitia pembangunan meminta masyarakat berpartisipasi dengan ikut menyumbang dana sesuai kemampuan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Panitia mengajak masyarakat dan umat untuk ikut berpartisipasi membangun masjid dengan menyumbang. Karena itulah, panitia meluncurkan kode batang atau QR code agar memudahkan masyarakat yang ingin menyumbang.

"Pengguna dompet digital bisa menyumbangkan sedikit hartanya. Enggak perlu jutaan, ratusan ribu rupiah, semampunya, silakan saja agar pembangunan MTSS segera selesai,” kata Wakil Sekretaris Pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Farid Sunarto, kepada wartawan, Minggu (22/12/2019).

Stiker Miskin di Rumah 2 Lantai Trucuk Klaten Akhirnya Dilepas

Farid menjelaskan dompet digital adalah OVO, GoPay, LinkAja, dan aplikasi sejenis lain. Warga tinggal memindai kode batang kemudian menentukan nominal yang akan disumbang.

“Saat ini kami juga tengah berburu donasi dari BUMN [Badan Usaha Milik Negara]. Harapannya, mereka menyalurkan sebagian dana CSR [corporate social responsibility] untuk masjid. Kebetulan beberapa sudah ada yang ke lapangan untuk meninjau. Harapan kami, sumbangan terus mengalir,” ucap Farid.

Salah seorang perwakilan kontraktor proyek pembangunan Masjid Taman Sriwedari Solo dari PT Wijaya Karya (Wika), Ibnu Abi, mengatakan secara fisik, konstruksi bangunan utama dan empat menara penunjang hampir rampung.

Serasa di Jepang, Foto-Foto Bunga Sakura di Tawangmangu Karanganyar

Sementara pengerjaan menara utama masih menyelesaikan teras sebagai titik hentian. Menara utama setinggi 104 meter itu bakal memiliki tiga titik hentian.

Menara utama ini diharapkan menjadi daya tarik wisata, seperti Monumen Nasional (Monas). Masyarakat umum bisa mengakses lift kemudian menikmati pemandangan dari ketinggian.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu, sejumlah pekerja masih menyelesaikan arsitektur masjid, seperti memasang batu fasad menara utama, lampu hias, interior ruang mabit, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya