SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Produktivitas komoditas tembakau di Sukoharjo pada musim panen Oktober-November 2021 naik sebanyak 40 ton dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Naiknya produktivitas diharapkan dapat berbanding lurus dengan meningkatnya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada 2022 mendatang.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan terjadi kenaikan produktivitas pertanian tembakau pada 2021. Menurutnya, pada musim panen kali ini, rata-rata satu hektare lahan tembakau dapat memanen sekitar 7,5 ton. Hal tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2020 di mana satu hektare lahan rata-rata menghasilkan 7 ton tembakau.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kondisinya untuk tahun ini meningkat. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut. Di antaranya karena kami sudah memberikan pelatihan pembudidayaan tembakau yang efektif pada tahun lalu. Kemudian faktor hama yang bisa dikendalikan juga berpengaruh,” ungkapnya, Kamis (11/11/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Waduh! Satpol PP Sukoharjo Temukan Sejumlah Sekolah Tak Tertib Prokes

Bagas menjelaskan di Sukoharjo total ada 80 hektare lahan pertanian tembakau yang tersebar di Grogol, Baki, Gatak, Weru, dan Kartasura. Berdasarkan perhitungan rata-rata, total panen tembakau di Sukoharjo saat ini mencapai 600 ton atau naik 40 ton dibandingkan 2020 yang sebanyak 560 ton.

Memutakhirkan Teknologi

“Kami juga berharap kondisi ini bisa dipertahankan atau bahkan bisa ditingkatkan lagi. Soalnya harga tembakau juga saat ini sudah mulai kembali pulih dan terhitung bagus. Sekitar Rp2.000 per kilo untuk tembagai basah. Untuk saat ini upaya kami tentunya terus menambah atau memutakhirkan teknologi pertanian dengan memberikan edukasi agar membantu produktivitas petani,” imbuhnya.

Baca Juga: Proyek JLT Sukoharjo: Rp100 Miliar Dibayarkan untuk Bebaskan Lahan

Bagas menambahkan kondisi petani tembakau tidak begitu terpengaruh dengan fenomena beberapa lalu ketika serapan hasil panen tembakau di Sukoharjo rendah. Hal ini lantaran Pemkab Sukoharjo sudah memfasilitasi kemitraan agar serapan tembakau menjadi maksimal.

Ia berharap kondisi saat ini bisa meningkatkan DBHCT di Sukoharjo. “Nanti kalau wilayah pertanian meluas dan penjualan meningkat kami berharap DBHCT naik juga. Hasil DBHCT juga bisa disalurkan kembali untuk kepentingan para petani tembakau di Sukoharjo,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya