SOLOPOS.COM - TINJAU PENGGILINGAN-Komisi II DPRD Sukoharjo meninjau penggilingan gabah milik Balai Penyuluhan Pertanian Dispertan Sukoharjo di Tawangsari, Sukoharjo, awal pekan lalu. Iskandar/JIBI/SOLOPOS

TINJAU PENGGILINGAN-Komisi II DPRD Sukoharjo meninjau penggilingan gabah milik Balai Penyuluhan Pertanian Dispertan Sukoharjo di Tawangsari, Sukoharjo, awal pekan lalu. Iskandar/JIBI/SOLOPOS

SUKOHARJO-Memasuki panen raya tanaman padi, harga gabah di Sukoharjo menurun drastis dari harga eceran tertinggi (HET) Rp5.400 per kilogram. Harga gabah kini menjadi sekitar Rp3.000.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“HET gabah sesuai surat edaran pemerintah pusat per 31 Mei 2011, Rp5.400 per kilogram. Namun kenyataanya di lapangan harga gabah justru turun dari Rp4.000 per kilogram dan sekarang berada di kisaran Rp3.000 per kilogram,” kata Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Dispertan Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danati ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/3/2012).

Menurut dia harga gabah tersebut berlaku untuk tanaman padi varietas IR 64. Sedangkan harga gabah untuk jenis varietas unggul lainnya seperti Raja Lele bisa lebih di atasnya.

Menurut dia terus menurunan drastisnya harga gabah antaralain dipicu beberapa faktor. Di antaranya serangan hama, banjir, angin rebut, panen raya yang merata di seluruh Sukoharjo dan sebagainya.

Sedangkan serangan hama umumnya terjadi di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Weru yang mayoritas diserang hama wereng dan tikus. Untuk lahan sawah yang terkena banjir dan angin ribut berada di Kecamatan Mojolaban, Weru, Tawangsari, Sukoharjo Kota, Gatak dan Grogol.

Terjadinya banjir dan angin ribut menyebabkan hasil panen petani dinilai tak maksimal, sehingga memengarhui kualitas dan harga jual di pasaran. Probo mengakui menurunnya harga gabah ini merugikan para petani.

“Selain itu akibat datangnya panen raya dibeberapa wilayah, stok menjadi melimpah sehingga memengaruhi harga jual di pasar menjadi menurun,” papar dia sambil menambahkan panen raya terjadi di Kecamatan Gatak dan tak lama lagi akan terjadi di Polokarto dan sebagian Mojolaban.

Probo menambahkan menyusul merosotnya harga gabah pihaknya tak bisa berbuat banyak. Karena penetapan HET dinilai merupakan kewenangan pemerintah pusat dan pengaruh pasar.

“Rencananya memang pemerintah pusat menaikan HET gabah, tapi berapa nilai serta kepastiannya belum tahu. Karena sampai sekarang Dispertan Sukoharjo belum menerima surat edaran dari pemerintah pusat,” tegas dia.

Dari informasi yang didapat, ujar Probo, nilainya jauh di atas HET gabah sekarang Rp5.400. Hanya saja pihaknya belum bisa memastikannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya