SOLOPOS.COM - Jasnuri melakukan pemeliharaan tanaman bawang merah yang ada di Dusun Garotan, Desa Bendung, Semin. Kamis (14/9/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Panen perdana bawang merah di Desa Bendung, Semin menunjukkan hasil yang memuaskan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Panen perdana bawang merah di Desa Bendung, Semin menunjukkan hasil yang memuaskan. Pemerintah Desa pun berencana memperluas cakupan area tanam, dari awalnya hanya dua hektare menjadi empat hektare di musim tanam mendatang.

Kepala Desa Bendung, Didik Rubiyanto mengakui budidaya bawang merah dapat menjadi harapan baru bagi warga untuk meningkatkan perekonomian. Selain memiliki nilai keekonomian yang tinggi, upaya penamanam juga tidak mengalami kendala sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia tidak menampik, penanaman komoditas bawang merah masih terhitung baru di Bendung. Namun demikian, kondisi tersebut bukan masalah, bahkan mendapatkan pujian dari Kementerian Pertanian karena komoditas yang dihasilkan masuk kategori A.

“Jelas itu membuat kami bangga sehingga budidaya bawang merah akan terus diperluas,” kata Bambang kepada Harianjogja.com, Minggu (15/10/2017).

Untuk saat sekarang, cakupan lahan bawang merah di Bendung seluas dua hektare yang terdapat di Dusun Garotan dan Gobeh. Ke depannya, area tersebut akan diperluas menjadi empat hektare di tiga dusun lain, meliputi Dlingo, Dawai dan Bendung.

“Sudah kami persiapkan. Untuk bibit selain memanfaatkan sisa panen yang lalu, kami juga akan meminta bantuan ke pemerintah, khususnya untuk area taman yang baru,” ujar Didik.

Lebih jauh dikatakannya, keberhasilan panen raya di musim perdana membuat desa-desa lain di Kecamatan Semin tertarik melakukan penanaman yang sama. direncanakan di seluruh wilayah kecamatan area tanam akan diperluas hingga delapan hektare di musim tanam mendatang.

“Saat ini di Semin [kecamatan] luas tanam baru sekitar tiga hektare, tapi dengan keberhasilan budidaya di Bendung, akan diperluas menjadi delapan hektare,” ungkpanya.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Mulyo, Desa Bendung Jasnuri mengatakan, budidaya bawang merah di desanya masih relative baru, sebab baru dilakukan secara bersama-sama pada tahun ini. Sebelumnya, penanaman dilakukan secara individu dengan luas tanam yang kecil.

“Kalau sekarang dilakukan serentak oleh anggota yang tergabung dalam Kelompok Tani Ngudi Mulyo,” katanya.

Menurut dia, penanaman di tahun ini terhitung berhasil. Dia menuturkan, satu hektare lahan yang ditanami Bawang Merah jenis Super Philip dapat menghasilkan panen sebanyak 18 ton.

“Hasilnya bagus dan kami juga berencana memperluas area tanam sehingga hasilnya dapat benar-benar dinikmati petani,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya