SOLOPOS.COM - Ilustrasi belajar daring. (freepik.com)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten belum bisa memastikan pembelajaran tatap muka bakal kembali digulirkan. Pasalnya, kasus Covid-19 di Klaten hingga kini masih tinggi. Atas kondisi itu, Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, meminta para guru mengoptimalkan pembelajaran daring.

“Konsep kami optimaliasasi dalam perpanjangan belajar online. Kasus Covid-19 dua bulan terakhir jumlahnya sama dengan sembilan bulan lalu. Karena itu, pendidikan sebelumnya sudah kami launching menggunakan office 365. Karena itu bagus dan semua buku bisa diakses di sana,” kata Wardani saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Senin (1/2/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wardani mengakui hingga kini susah memastikan kapan pembelajaran tatap muka bisa kembali bergulir lantaran kasus Covid-19 yang masih tinggi. Jika kasus Covid-19 tak kunjung menurun, dimungkinkan pembelajaran daring bisa bergulir hingga akhir tahun ajaran 2020/2021.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca jugaKasus Covid-19 di Klaten Masih Tinggi Meski Sudah PPKM, Apa Sebabnya?

“Sampai kapan kan susah dan kami harus menyelamatkan anak-anak dari learning lost, kehilangan materi pelajaran. Makanya kami sedang gencar mendorong teman-teman untuk kreatif dalam melakukan pembelajaran daring,” jelas dia.

Wardani berharap guru tak hanya menggunakan aplikasi whatsapp untuk menjalankan pembelajaran daring. Karena guru bisa melakukan melalui zoom meeting dan aplikasi lainnya. “Kalau belum bisa office 365 bisa menggunakan google form,” ungkap dia.

Baca jugaBuntut Razia Minggu Malam, Satpol PP Karanganyar Ingatkan Pemilik Indekos Untuk Laporkan Penghuni

Atasi Kejenuhan Anak

Selain dari guru, Wardani mengimbau orang tua tetap mendampingi anak selama pembelajaran daring. Dengan menggunakan berbagai macam variasi guna mengatasi kejenuhan anak. “Harus ditahan [orang tua selalu mendampingi anak]. Jangan jenuh, mau bebas dan sebagainya, belum saatnya. Kami berharap orang tua mendampingi dalam interaksi, dalam numerik. Supaya ketika tatap muka bisa diadakan, ada akselesari percepatan pembelajaran,” urai dia.

Di sisi lain, Wardani mendorong guru menjadi garda terdepan mengedukasi warga terkait Covid-19 beserta protokol kesehatan. Hal itu dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Di Klaten, ada 9.000an guru SD dan SMP.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya