SOLOPOS.COM - Anggota Paguyuban Bumbon Tanpo Tumbas di Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) tengah memamerkan tanaman yang mereka bagikan di salah satu rumah warga. (Solopos.com-Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Paguyuban Bumbon Tanpo Tumpas, sebuah kelompok masyarakat di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) cukup aktif membagikan bibit tanaman sayuran ke warga di masa pandemi Covid-19.

Total sudah dua kali mereka membagikan bibit sayuran kepada warga di 35 RT di empat kecamatan yang ada di Kota Salatiga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tujuan mereka, tak lain adalah mengajak masyarakat untuk menggiatkan urban farming di masa pandemi Covid-19. Dengan urban farming, warga pun bisa memenuhi kebutuhan akan sayur-mayur dan juga meningkatkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan.

Baca jugaAjak Warga Tetap di Rumah, Pemuda Salatiga Bagikan Bibit Sayuran

Inisiator Paguyuban Bumbon Tanpo Tumbas, Hartoko Budhiono, mengatakan ide mendirikan kelompok tersebut tak terlepas dari keprihatinan banyaknya warga, terutama perempuan yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi. Mereka menjadi menganggur dan tak punya aktivitas, serta sering menghabiskan waktu di rumah.

“Dari situ kami kepikiran untuk membuat aktivitas yang bermanfaat bagi warga di saat menghabiskan banyak waktu di rumah. Muncullah ide untuk mengajak bercocok tanam. Makanya, kami gerakan mereka untuk bercocok tanam sayuran. Bibit sayurannya dari kami,” ujar Hartoko saat dihubungi Solopos.com, Selasa (28/9/2021).

Hartoko pun berharap dengan bercocok tanam itu, masyarakat bisa mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif. Selain itu, mereka juga bisa memenuhi kebutuhan akan sayur-mayur secara mandiri.

“Seperti nama paguyubannya, ‘Bumbon Tanpo Tumbas’, yang artinya bumbu tanpa membeli. Kami ingin warga bisa memenuhi kebutuhan sendiri dalam hal sayur-mayur. Tentunya ini akan membantu memenuhi kebutuhan dan meningkatkan ketahanan pangan, terutama saat pandemi,” jelas Hartoko.

Hartoko mengaku sejak didirikan Juli lalu, paguyuban ini pun sudah memiliki banyak anggota. Kebanyakan anggota paguyuban ini adalah perempuan. Mereka menanam sayur-mayur di pekarangan rumah, mulai dari daun bawang, cabai, sawi, terong, dan lain-lain.

Baca juga: Pandemi Picu Kampung di Salatiga Jadi Sentra Tanaman Hias

Sementara itu, Ketua Aliansi Petani Indonesia Jateng yang juga salah satu insiator Paguyuban Bumbon Tanpo Tumbas, Syukur Fahruddin, mengatakan pembagian bibit tanaman sayuran kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Salatiga itu sudah dilakukan dua kali.

“Tahap pertama sudah didistribusikan ke 15 RT. Sedangkan tahap kedua, Minggu [26/9/2021] kemarin, kita bagikan ke 20 RT. Total sudah ada sekitar 12.000 bibit yang kita bagikan ke warga di empat kecamatan di Kota Salatiga,” jelas Syukur.

Syukur pun berharap warga yang menerima pembagian bibit sayuran itu bisa memanfaatkan dengan baik. “Kita berharap masyarakat mau menjaga bibit tanaman itu dan dibesarkan dengan baik. Toh, kalau panen hasilnya akan bermanfaat bagi mereka,” imbuh Syukur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya