SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh korban PHK. (Detik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Pandemi Covid-19 telah membuat sedikitnya 440 perusahaan di Jawa Tengah babak belur sepanjang 2020. Dari jumlah perusahaan itu, sekitar 65.874 pekerjanya terdampak. Bahkan 11.438 pekerja di antaranya harus jadi korban PHK dengan 36.132 orang lainnya harus dirumahkan.

Data-data tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menjadi narasumber webinar BPK, Kamis (17/6/2021).  Perusahaan yang jatuh bangun dihantam Covid-19 sebagian adalah perusahaan padat karya seperti industri tekstil hingga mebel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ada 440 perusahaan garmen, tekstil, mebel, itu yang terdampak cukup serius,” kata Ganjar.

Baca Juga: Target Sasaran Vaksin Covid-19 di Kudus Jadi 607.063 Orang

Bahkan dari jumlah perusahaan tersebut saat ini ada yang mulai mengalami kesulitan untuk mengembalikan pinjaman kepada pihak perbankan. sehingga ini juga menjadi sorotan oleh dirinya.

“Beberapa perusahaan tekstil yang ada di Jateng mulai punya masalah terkait dengan hubungannya dengan perbankan. Ini karena beberapa di antaranya menggunakan bank asing,” ungkapnya.

Itu semua berimbasn pada angka kemiskinan di Jateng. Ganjar menyebut angka kemiskinan di wilayahnya pada tahun 2020 sebesar 13,40 persen-12,30 persen. Sedangkan tahun 2021 berada pada rentang 11,94 persen-11,02 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya