SOLOPOS.COM - Sumanto, pembudidaya kelinci, saat menunjukkan kelinci jenis New Zealand di kandang budi daya kelincinya, di Tanon Lor, Gedongan, Colomadu, Karanganyar, Minggu (20/9/2020). (Nadia Yuliana Putri)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pendemi Covid-19 membuat sedikitnya 25 anggota jemaah pengajian di Desa Gedongan, Colomadu, Karanganyar, mengembangkan budi daya kelinci untuk menambah penghasilan.

Budi daya kelinci jenis pedaging ini dibarengi pengembangan pakan kelinci untuk memenuhi kecukupan gizi ternak mereka. Kini, komunitas bernama Berkah Jaya tersebut berhasil memproduksi 2,3 kuintal daging kelinci dalam sepekan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang anggota komunitas Berkah Jaya, Sumanto, mengatakan ada dua jenis kelinci yang dibudidayakan komunitas beranggota 25 orang ini. Dua jenis tersebut adalah kelinci rex dan New Zealand.

Cek Fakta: Memeriksa Klaim Yahya Waloni Soal Tudingan Bisnis Corona

Kelinci jenis pedaging ini biasa dijual dengan harga Rp45.000 per kilogram. Dengan produksi 2,3 kuintal per pekan, maka selama sepekan usaha ternak kelinci di Karanganyar itu bisa meraup Rp10,35 juta.

Sebenarnya, usaha budi daya kelinci di Karanganyar ini sudah dimulai 9-10 bulan lalu. Namun, anggota komunitas baru bertambah hingga mencapai puluhan orang setelah pandemi Covid-19.

Gegara Covid-19, warga Desa Gedongan, Colomadu, Karanganyar, berusaha membangun komunikasi lewat jemaah pengajian untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. Komunikasi berlanjut dengan penawaran budi daya kelinci yang ternyata diminati banyak orang.

Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Batal Nikah Tahun Ini

Banyak Rintangan

Sumanto menjelaskan banyak rintangan yang dihadapi untuk pengembangan komunitas ini. Awal mula memulai budi daya kelinci, angka kematian kelinci hingga 50 persen atau separuh dari jumlah ternak.

Kemudian, anggota komunitas di Karanganyar ini belajar ke berbagai daerah untuk membuat pelet atau semacam pakan untuk kelinci. Komunitas Berkah Jaya akhirnya berhasil membuat pakan kelinci sekitar 3-4 bulan lalu.

“Tahap ini baru tahap pengembangan, dari segi pakan saja baru kita buat. Maka dari itu, kita sudah berani menampung dari komunitas, soalnya sudah bisa bikin pakan sendiri,” ungkap Sumanto kepada Solopos.com, Minggu (20/9/2020).

Alhamdulillah, Rasio Kesembuhan Pasien Covid-19 Karanganyar Naik

Untuk membuat pakan kelinci, komunitas jemaah pengajian di Karanganyar ini belajar dari berbagai daerah. Mulai dari Tawangmangu, Magelang, dan beberapa daerah lainnya.

“Kita baru tahap mencoba untuk pakan ini kedepan, jadinya seperti apa? Kalau dilihat sekilas memang kita sudah berhasil dari segi pakan. Soalnya, dari tingkat kematian sangat minim sekali,” ungkapnya.

Hingga saat ini, sudah banyak pembeli yang mengambil kelinci kepada komunitas Berkah Jaya Karanganyar. Pembeli berasal dari Boyolali, Salatiga, dan beberapa daerah lainnya untuk pembibitan.

Viral Video Kepala Desa Gantar Kesurupan Setelah Lihat Tari Jaipong

Sumanto menambahkan budi daya kelinci tergolong sulit apabila belum menemukan pakan yang cocok untuk memulai budi daya.

“Asalkan kita sudah menemukan pakan yang baik untuk kelinci ini, tentu akan menjadi mudah. Bahkan untuk budi daya kelinci ini bisa sambil bekerja yang lainnya. Tapi kita usahakan untuk menekuni budi daya kelinci ini karena komunitas kita sudah menemukan formula pakan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya