SOLOPOS.COM - Koperasi Simpan Pinjam & Pembiayaan Syariah Nawa Kartika, Bejen, Karanganyar. (Google Map)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pandemi Covid-19 memukul berbagai sektor usaha tak terkecuali koperasi. Banyak koperasi yang kolaps, namun ada juga yang mampu bertahan.

Salah satu koperasi yang berhasil melampai masa sulit selama pandemi adalah Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Nawa Kartika Bejen. Kinerja koperasi ini bisa dibilang baik, bahkan mampu membukukan aset hingga Rp5 miliar di 2021. Kinerja baik itu dibuktikan melalui rapat anggota tahunan (RAT) yang digelar belum lama ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua KSPPS Nawa Kartika, Nugroho Budi Santoso, mengakui pandemi Covid-19 sempat membuat kinerja koperasinya menurun. Terutama di tahun pertama pandemi Covid-19. Berbagai unit usaha koperasinya ikut terkontraksi karena pandemi tersebut.

Namun berkat kerja sama pengurus dan manajemen, KSPPS Nawa Kartika akhirnya bisa bangkit. “Bulan-bulan pertama pandemi itu sangat berat bagi kami. Beberapa pinjaman macet. Lalu kinerja mulai membaik di akhir tahun 2020,” katanya ketika berbincang dengan Solopos.com, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga: Seribu Lebih Koperasi di Kabupaten Karanganyar Terbiar Mati Suri

KSPPS Nawa Kartika berdiri pada 2006. Saat itu hanya beranggotakan 110 orang yang awalnya merupakan jemaah pengajian warga Nadliyin. Di awal pendirian, aset KSPPS Nawa Kartika hanya senilai Rp110 juta yang berasal dari iuran anggota. Masing-masing diminta urunan Rp1 juta. Hingga akhirnya Koperasi berkembang dan kini memiliki total aset mencapai Rp5 miliar.

“Anggota kami juga sekarang 300-an,” katanya.

KSPS Nawa Kartika menargetkan nilai aset pada 2023 meningkat. Untuk mewujudkan proyeksi itu, pengurus harus mampu meningkatkan menjual varia produk simpan pinjam yang dimiliki. Kemudian penanganan kredit macet dengan penagihan rutin. Dengan demikian proyeksi aset meningkat di tahun depan bisa tercapai.

“Mungkin bisa dibilang kinerja kita tumbuh meski tumbuhnya tidak terlalu signifikan. Yang terpenting masih bisa bertahan sampai sekarang,” kata Nugroho.

Baca Juga: 94,9% Koperasi Di Sragen Tak Ditemukan Alamat dan Pengurusnya

Kondisi sama juga dialami Koperasi Sanggar Jati di Bulurejo, Gondangrejo. Ketua Koperasi Sanggar Jati, Suharman, mengaku sangat bersyukur koperasinya bisa bertahan di tengah hantaman badai Covid-19. “Kembang kempis tapi masih jalan sampai sekarang. Ibarat kata bertahan lah,” katanya.

Nasib baik ini tidak lain hasil kerja keras pengurus dan anggota koperasi. Para anggota kompak mengelola koperasi tersebut. .

“Koperasi ini kan keanggotaannya perajin mebel. Selama Covid-19 pemasaran terganggu dan stagnan,” katanya.

Kini kondisi koperasi mulai membaik. Ia berharap pemerintah memberikan suntikan modal bagi Koperasi Sanggar Jati tersebut. “Peran pemerintah untuk nasib koperasi sangat diperlukan. Seperti memberikan suntikan modal,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya