Solopos.com, BLORA -- Sebanyak 179 anak di Kabupaten Blora, putus sekolah selama pandemi Covid-19. Dinas Pendidikan Blora mencatat ratusan anak yang putus sekolah itu merupakan siswa SD dan SMP.
Sekretaris Dinas Pendidikan Blora, Endang Rukmiyati, menyatakan data terakhir ada 179 siswa yang putus sekolah di masa pandemik. “Terdiri dari siswa SD dan SMP," kata saat Endang, seperti ditulis Detik.com, (20/5/2021).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Endang menjelaskan, penyebab siswa putus sekolah itu rata-rata karena justru dimanfaatkan oleh orang tua untuk membantu bekerja. "Karena kurang kontrol, justru dengan belajar di rumah anak tidak diminta untuk belajar namun diminta membantu bekerja. Kondisi ini yang memprihatinkan," terangnya.
Baca Juga : Anggota DPR Kini Dibekali Pelat Kendaraan Khusus
Namun, tidak semua siswa diperlakukan seperti itu. Ada pula anak yang bandel dan memang sudah tidak mau bersekolah, terjerumus salah pergaulan, hingga berada di jalanan.
"Namun begitu kami dari Dinas Pendidikan mempunyai program untuk membujuk orang tua agar si anak bisa kembali bersekolah. Nanti kami datangi satu per satu di rumahnya," tuturnya.
Selain itu, pada Senin (24/5/2021) pekan depan dijadwalkan kembali digelar sekolah tatap muka. "Serentak mulai Senin pekan depan, belajar tatap muka akan kembali diadakan. Mulai dari tingkat SMP, SD, TK dan PAUD," katanya.
Baca Juga : Harga Rp10.750/kg, Kedelai Impor Jadi Buruan di Kudus
Meski sekolah tatap muka dijadwalkan secara serentak, tata cara siswa masuk ke sekolah tetap secara bergelombang sesuai protokol kesehatan. Yang jelas semua harus sesuai protokol kesehatan.
“Dan cara siswa masuk ke sekolah akan dijadwal bergelombang. Itu jadwalnya nanti yang mengatur sekolah masing-masing. Mungkin jika dirata-rata dalam sepekan siswa bisa bersekolah selama 3 hari," ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
