SOLOPOS.COM - Dalang Setan Ki Manteb Soedharsono. (Youtube)

Solopos.com, SOLO — Sosok almarhum Ki Manteb Soedharsono bukanlah dalang biasa yang sekadar kondang karena kepiawaian memainkan wayang. Pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, yang wafat pada Jumat (2/7/2021) itu merupakan dalang ruwat alias dalang sejati dalam tradisi Jawa.

Pria kelahiran 31 Agustus 1948 itu dijuluki sebagai dalang ruwat karena berasal dari keluarga dalang tulen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Memang saya disebut dalang ruwat karena banyak orang bilang Manteb itu dalang ruwat, dalang sejati, turunan dalang. Mulai dari buyutnya, kakek buyut, kakeknya, bapaknya. Kalau ruwat itu dalang ritual. Sebelum itu harus pakai ritual dulu dalangnya,” jelasnya dalam video yang dirilis di channel Youtube CNN Indonesia yang ditilik Solopos.com.

Baca juga: Misteri Makam Kuno Tak Bisa Dipindah di Pojokan Jl Raya Sukowati Sragen, Kini Tertutup Aspal

Ki Manteb Dalang Ruwat

Sejak awal, Manteb kecil kerap diberitahu sang ayah, Ki Hardjo Brahim, tentang perbedaan dalang biasa dengan dalang ruwat. Menurut Hardjo, menjadi dalang ruwat harus memiliki darah berketurunan dalang, seperti dirinya.

“Itu dinamakan dalang sejati dan saya sudah dipercayai dan diakui oleh masyarakat. Dari kakek sampai saya, jadi saya dalang generasi keempat,” sambung dia.

Sebagai dalang ruwat, ada berbagai ritual yang harus dia jalani sebelum melakukan pementasan. Sebelum meruwat, Ki Manteb harus menjalani puasa mutih selama waktu tertentu. Dia menyebut jika tidak berpuasa, maka ruwatan berpotensi gagal.

Baca juga: Nikmatnya Botok Yuyu Grobogan Bikin Ketagihan Akut

Ritual ruwat bisa dibilang sebagai upaya ‘buang sial’. Hal ini sering dilakukan oleh masyarakat Jawa, biasanya kepada anak yang mudah sakit-sakitan, jauh jodoh, ataupun situasi lain yang dianggap tidak baik.

Julukan sebagai dalang ruwat membuat profesi Ki Manteb Soedharsono berbeda dengan dalang biasa yang hanya sekadar menghibur penonton.

Dihimpun dari berbagai sumber, Ki Manteb Soedharsono telah mendalang sejak berusia delapan tahun hingga tak berlebihan jika dijuluki sebagai maestro wayang. Profesi itu dijalani berdasarkan garis keturunan keluarga, yakni buyut hingga ayahnya adalah dalang.

Baca juga: Papan Penjual Mi Ayam di Banyumas Ini Bikin Heboh

3 Syarat Dalang Ruwat

Ki Manteb menyebut ada petuah dari sang ayah tentang tiga syarat utama menjadi dalang ruwat. Yaitu harus sudah beristri ketika meruwat, tidak boleh berpoligami, dan tidak boleh rujuk dengan mantan istri.

Persyaratan tersebut yang membuat Ki Manteb menikah hingga delapan kali. Setelah bercerai dia pun menikah lagi sesuai dengan petuah sang ayah.

“Saya ini dalang ruwat. Dalam tradisi Jawa, seorang dalang ruwat dilarang melajang. Dia harus beristri dan tidak boleh mendua atau memiliki istri lebih dari satu. Demi kewajiban saya menjalani profesi sebagai dalang ruwat maka saya harus segera menikah lagi,” ungkap Manteb, seperti dilansir Detik.com.

Ki Manteb kali terakhir menikah dengan Suwarti, janda dalang Ki Gino, yang kali pertama bertemu di pesawat pada 5 Mei 2014. Pertemuan di pesawat itu terasa istimewa yang membuat Suwarti jatuh hati kepada Ki Manteb dan akhirnya mau menjadi istri dalang kondang tersebut.

Baca juga: Jadi Korban Tabrak Lari di Sragen, ODGJ Ditemukan Terkapar Penuh Luka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya