SOLOPOS.COM - Keindahan senja di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali. (Solopos/dok.)

Solopos.com, BOYOLALI -- Seorang warga Boyolali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Selasa (4/5/2021) malam. Kepada keluarga, korban berpamitan mau mengecek perangkap udang di waduk tersebut.

Kapolres Boyolali, melalui Kapolsek Ngemplak, AKP M. Arifin Suryani, mengatakan korban meninggal dunia di Waduk Cengklik adalah Tukiman, 37, warga Dukuh Tempel RT 02/ RW 05, Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 20.23 WIB di utara Randu Alas, tepatnya di Waduk Cengklik, Dukuh Gentan, Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali," kata dia, Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Tak Bawa Surat Bebas Covid-19, Begini Alibi Pemudik Saat Disetop Polisi di Gerbang Tol Boyolali

Diduga, korban tenggelam di waduk tersebut sebelum akhirnya meninggal dunia.

Mengecek Perangkap Udang

Dia menjelaskan pada Selasa pagi sekitar pukul 04.00 WIB, korban pamit kepada keluarganya untuk pergi mengecek perangkap udang di Waduk Cengklik. Sebelumnya korban memasang perangkap tersebut di lokasi kejadian.

Namun pihak keluarga curiga, karena korban tidak kunjung pulang dari Waduk Cengklik hingga lebih dari pukul 10.00 WIB. Sebab biasanya Tukiman sudah kembali ke rumah sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian keluarga melaporkan hal tersebut kepada petugas Polsek Ngemplak.

Baca juga: Klaster Piknik Berdampak Buruk ke Sektor Lain

Sekitar pukul 18.30 WIB, warga pun mencari Tukiman di lokasi yang biasa dijadikan korban memasang perangkap udang di Waduk Cengklik. Kemudian sekitar pukul 20.23 WIB, korban ditemukan sekitar 50 meter dari daratan. Di lokasi itu, kedalaman air sekitar dua meter.

Korban sudah dalam kondisi meninggal dunia karena tenggelam dengan posisi sekitar 100 meter dari perahu atau getek yang digunakannya. Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa ke rumah korban.

Arifin menegaskan setelah dilakukan pengecekan kondisi awal korban oleh bidan desa, yang disaksikan oleh keluarga korban, Kepala Desa Sobokerto dan pihaknya, disimpulkan korban meninggal dunia akibat kehabisan napas.

Dia menambahkan tidak ditemukan tanda-tanda bekas luka penganiayaan di jenazah korban.

Baca juga: Keberatan, 4 Perusahaan di Boyolali Bayar THR Dengan Dicicil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya