SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, KEPULAUAN MENTAWAI — Suku Banjar merupakan salah satu suku di Kalimantan. Suku yang mendiami wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur ini memiliki pemali atau pamali yang hingga kini masih dipercaya sebagain masyarakat.

Pemali bagi masyarkat Banjar yaitu pantangan atau larangan berdasarkan kebiasaan, adat, dan biasa dikaitkan dengan mitos. Pemali Banjar kerap dijadikan orang tua zaman dahulu untuk menyampaikan pesan baik kepada anak atau cucunya.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Suku Banjar dikenal sebagai masyarakat yang religius. Hal itu diperkuat banyaknya masjid dan musala di Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Mitos Hamil Anggur Bagi Perempuan Banjar yang Melanggar Pamali

Suku Banjar yang memiliki sejumlah pamali meyakini ajaran yang disampikan Nabi Muhammad SAW seperti hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

“Jika masuk awal malam, beliau mengatakan, jika kalian memasuki waktu sore, tahanlah anak-anak kalian karena setan sedang berkeliaran pada saat itu. Jika sudah lewat sesaat dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup.” (HR. Al-Bukhari nomor 3304 dan Muslim nomor 2012).

Hadis tersebut yang mendasari masyarakat Banjar melarang anak cucunya bermain pada waktu senja sebagaimana pamali yang dipercaya. Salah satunya adalah bermain petak umpet di waktu senja bisa disembunyikan jin.

Dikutip dari Jurnal Mabasan milik Agus Yulianto, Minggu (30/1/2022), masyarakat Banjar meyakini senja ialah waktu bangsa jin berkeliaran. Mereka tak ingin anak-anaknya diganggu jin tersebut karena bermain di waktu senja. Menurut pamali Suku Banjar, gangguan jin dapat berupa penculikan hingga melepas di sembarang tempat.

Baca Juga: Pamali Suku Banjar: Tidur di Tempat Imam Salat Dipindah Hantu Badak

Masyarakat Banjar pun tak ingin membiarkan anaknya bermain seperti petak umpet pada waktu senja. Pamali ini membuat mereka memilih mengajak anaknya salat magrib ke masjid atau musala daripada membiarkan anaknya bermain. Pamali ini masih diberlakukan masyarakat Banjar hingga sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya