SOLOPOS.COM - Warga melintas di dekat plang pengaman yang di pasang Satgas BLBI untuk menguasai aset tanah 26.928,9 m2 milik PT Sinar Bonana Jaya eks Bank Yakin Makmur (YAMA) di Karet Tengsin, Jakarta Pusat. (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan buka suara mengenai keterlibatan salah satu pegawainya dalam bancakan aset Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban membenarkan adanya keterlibatan oknum tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun menurutnya, pegawai Kemenkeu yang terlibat dalam pemalsuan surat BLBI bukan 11 orang melainkan hanya satu orang.

Rionald memaparkan kasus ini berawal dari adanya surat terkait aset BLBI yang dikeluarkan oleh pejabat Kemenkeu. Setelah ditelisik, pejabat tersebut tidak pernah mengeluarkan surat pelepasan aset BLBI.

Baca Juga: Ditagih Utang BLBI, Bos Grup Texmaco Malah Gugat Pemerintah 

Merasa ada yang janggal, pihaknya kemudian melaporkan ke Bareskrim Polri. Kasus ini kemudian sampai ke Polres Bogor.

“Ada pegawai muda kami yang terlibat pemalsuan surat,” ujarnya di DPR seperti dikutip Solopos.com dari Bisnis, Rabu (26/1/2022).

Sekadar informasi, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD sebelumnya menyebut sejumlah oknum dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) ditahan lantaran memalsukan surat tanah terkait aset BLBI.

“Mereka melakukan sebelum terbentuknya satgas, setelah BLBI terbentuk dibuka semua dokumennya, ternyata ada yang berubah, ditangkap orangnya,” kata Mahfud pekan lalu.

Mahfud menjelaskan Satgas saat ini terus berupaya menginventaris dan menelusuri semua aset-aset BLBI.

Baca Juga: Ketika Aset Sitaan BLBI Menjadi Bancakan Para Mafia

Menurutnya langkah tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan proses pemulihan hak negara yang ditargetkan senilai Rp110 triliun.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut menjelaskan bahwa selain aset yang sebelumnya telah disita oleh negara, pihaknya juga terus mengejar aset-aset lain yang masih dikuasai oleh obligor atau pihak lainnya.

Saat ini, kata Mahfud, Satgas telah berhasil mengamankan aset senilai Rp15 triliun.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin, nanti akan ada lagi yang menaruh jaminan setelah diselidiki ternyata jaminannya laut,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya