SOLOPOS.COM - Tim SAR gabungan mengevakuasi korban banjir di Graha Sukawinatan Permai, Jalan Perjuangan, Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarame, Palembang Sumatera Selatan, Sabtu (25/12/2021). (Antara/M Riezko Bima Elko P)

Solopos.com, PALEMBANG — Sejumlah kawasan permukiman dan ruas jalan protokol di Kota Palembang, Sumatera Selatan, terendam banjir setinggi 50 sentimeter (cm), bahkan lebih.

Kondisi itu terjadi karena hujan lebat berlangsung beberapa jam sejak Sabtu (25/12/2021) dini hari hingga pukul 10.00 WIB. Hujan deras mengakibatkan drainase, kolam retensi, anak Sungai Musi meluap dan merendam beberapa lokasi permukiman penduduk dan ruas jalan protokol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kawasan pemukiman penduduk yang tergenang, seperti kawasan Sekip, Demang Lebar Daun, Angkatan 66, Kertapati, Dwikora. Sejumlah ruas jalan yang terendam air, yakni kawasan Jalan Kolonel H Barlian, Soekarno Hatta, Basuki Rahmad, R Sukamto, Jalan Kapten A Rivai akses ke kantor Gubernur Sumsel, dan Jalan Supeno kawasan kambang Iwak sekitar rumah dinas Wali Kota Palembang.

Baca Juga : Libur Natal, Ratusan Kendaraan Terjebak Macet di Malioboro

Dilansir dari Antara, Sabtu, tim SAR gabungan mengevakuasi ratusan warga terdampak banjir di Graha Sukawinatan Permai, Jalan Perjuangan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarame, Palembang, Sumatera Selatan.

Lokasi tersebut merupakan salah satu dari empat lokasi di Palembang yang tergenang air, yakni Sekip Bendung, Demang Lebar Daun, dan RE Martadinata. Kepala Bagian Operasi Basarnas Palembang, Agus Mujiono, mengatakan sebanyak 250 warga dievakuasi karena rumah digenangi air setinggi lebih dari 1 meter.

“Palembang dikepung banjir. Lokasi ini salah satu yang parah dengan ketinggian air di rumah mereka lebih dari 100 sentimeter sehingga harus dievakuasi,” kata dia.

Baca Juga : Gayeng, Talkshow Bahas Kontroversi Awul-Awul Impor di Solo

Basarnas mengerahkan 30 orang tim SAR gabungan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel dan Babinsa. Tim SAR gabungan menyiagakan dua unit perahu karet.

“Tidak ada korban jiwa. Warga ditempatkan di masjid terdekat sementara. Tim SAR gabungan tetap disiagakan untuk antisipasi kondisi [banjir] meningkat,” ungkapnya.

Pantauan di lokasi, banjir berangsur-angsur surut sekitar 5 cm hingga 10 cm dari ketinggian sebelumnya pada sore pukul 17.00 WIB. Beberapa kepala keluarga mulai kembali ke rumah untuk membersihkan rumah dan memindahkan benda-benda berharga ke tempat lebih tinggi.

Baca Juga : Sadis! Empat Pria Dewasa di Demak Habisi Nyawa Balita Berusia 2 Tahun

Warga setempat, Jhonson, 55, mengatakan kali pertama merasakan banjir selama 15 tahun bermukim di tempat itu. Dia menceritakan air masuk dari pintu depan dan belakang dalam waktu tiga jam sehingga rumah tergenangi air.

Ia dan istrinya sempat menyelamatkan peralatan elektronik dan berkas-berkas berharga. “Semoga tidak ada hujan lagi malam ini,” ujarnya.

Ketua RT 103/007, Taufik, menyampaikan banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur Palembang selama lebih kurang tiga jam atau sejak pukul 04.30 WIB hingga 06.30 WIB. Ia memutuskan meminta bantuan tim SAR setelah air semakin tinggi.

Baca Juga : Rumah Ikonik Home Alone Disewakan, Segini Tarifnya

“Saat kejadian kami tidak bisa bergerak sama-sekali. Air mengepung rumah kami. Ketinggiannya sampai lutut orang dewasa bahkan beberapa lebih,” ungkapnya.

Taufik mengungkapkan warga akan tetap berada di lokasi pengungsian sementara maupun rumah kerabat apabila air belum juga surut hingga malam. “Sudah saya koordinasikan kondisi ini dengan pihak kelurahan dan kecamatan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya