SOLOPOS.COM - Perangkat desa menyerahkan paket sembako kepada warga miskin dengan sistem drive thru di Balai Desa Teglombo, Kalijame, Sragen, Rabu (14/4/2021), (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Belasan ribu pake sembako dibagikan kepada warga miskin Kabupaten Sragen melalui agenda Safari Ramadan di desa-desa yang digelar selama Bulan Puasa tahun ini.

Pengadaan 12.200 paket sembako yang dibagikan kepada warga Sragen mulai Rabu (14/4/2021) menelan dana Rp1,22 miliar. Paket sembako senilai Rp100.000 per paket ditujukan kepada 10.452 warga miskin yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan 1.748 tukang becak, buruh gendong, dan tukang parkir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui Solopos.com di Balai Desa Nganti, Gemolong, Sragen, Rabu siang, menyampaikan pemberian paket sembako kepada warga miskin yang masuk DTKS itu dilaksanakan selama 20 hari ke depan lewat Safari Ramadan.

Baca juga: Bupati Datangi 3 Kementerian untuk Klarifikasi Pembangunan Pasar Kota Sragen, Ini Hasilnya

Yuni, sapaan akrabnya, menyampaikan setiap kecamatan hanya diambil satu desa, seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Hari ini, pemberian sembako di Tegalombo Kecamatan Kalijambe dan Nganti di Kecamatan Gemolong. Total sembako yang dikumpulkan sebanyak 12.200 paket. Satu paket senilai Rp100.000 sehingga kalau dinominalkan maka semua paket sembako itu nilainya mencapai Rp1,22 miliar. Sumber dananya dari CSR [corporate social responsibility] sejumlah pihak,” ujar Yuni.

Sejumlah perusahaan yang ikut memberi bantuan sembako itu terdiri atas CSR badan usaha milik daerah (BUMD), Baznas, Bank Jateng, dan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang sumbernya dari sedekah para aparatur sipil negara (AS).

Baca juga: Bupati Sragen: Kades dan Camat Harus Awasi Prokes di Masjid!

Yuni juga menyebut selain CSR itu juga ada bantuan dari PKK Sragen dan RSI Amal Sehat Sragen.

“Safari Ramadan ini kami lakukan rutin sejak awal menjabat pada 2016 lalu. Kala itu kami berkeliling ke desa-desa. Pada setiap tahunnya berganti desa sasaran. Sekarang sudah jalan kali kelima Ramadan di Tahun 2021. Sampai sekarang 100 desa yang menjadi sasaran Safari Ramadan,” ujarnya.

Kalau pada periode pertama hanya satu kecamatan itu satu desa yang ditunjuk, Yuni berencana mulai periode kedua akan safari Ramadan setiap kecamatan dua desa.

“Bantuan itu bisa meringankan beban warga miskin di Sragen selama pandemi Covid-19. Kenapa tidak dikumpulkan kemudian dilakukan tausyiah dan sambungrasa seperti 2019 lalu? Jawabnya, karena sekarang masih masa pandemi sehingga lebih berhati-hati. Kami tidak mengumpulkan banyak orang. Pada 2020 lalu saja sembako diantar petugas ke rumah-rumah tetapi tahun ini cukup dengan drive thru dan protokol kesehatan,” jelasnya.

Baca juga: 5 Hari Dirawat, Begini Kondisi Sulami Si Manusia Kayu Sragen

Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Dwi Agus Prasetyo, menambahkan alokasi bantuan paket sembako per desa itu rata-rata mencapai 300 paket per desa. Dia mengatakan kegiatan Safari Ramadan ini ditargetkan 10 hari selesai.

Puncak Safari Ramadan ini, ujar dia, saat Bupati menyerahkan bantuan sembako kepada juru parkir, kuli gendong, buruh gendong, dan seterusnya. Data-data itu, ujar dia, sudah terdata di Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya