SOLOPOS.COM - Sukarelawan dan tenaga kesehatan melakukan simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). (Bisnis-Rachman)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia harus memvaksinasi lebih dari 70% penduduknya agar herd immunity atau kekebalan kelompok yang diinginkan dapat tercapai. Teori itu dikemukakan pakar Virologi FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) M. Saifudin Hakim dalam diskusi daring, Sabtu (24/10/2020).

Saifudin berasumsi angka r0 atau angka pertambahan kasus tanpa adanya intervensi atau secara alami adalah 3, maka pemerintah Indonesia harus memvaksin sekitar 70% dari jumlah penduduk untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Meski demikian, diakuinya bahwa angka tersebut belum tentu dapat menghasilkan kekebalan kelompok yang diinginkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kaki Tag Golden Child Cedera, Woolim Entertainment Salahkan Fans

Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan dalam terwujudnya herd immunity, lanjutnya, adalah efektivitas vaksin yang dipilih oleh pemerintah Indonesia untuk melakukan vaksinasi. Menurut Saifuddin, dari sekitar 10 vaksin virus corona yang telah memasuki uji klinis tahap akhir, para pembuat vaksin belum memiliki laporan keamanan dan efikasi dari vaksin-vaksin tersebut.

“Sejauh ini yang bisa didapatkan dari laman WHO adalah informasi vaksin pada uji klinis sebelumnya,” ujarnya.

Keamanan dan Efikasi

Menurutnya, membuat tingkat keamanan dan efikasi atau kemampuan untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan sehingga vaksin mendekati tingkat sempurna untuk penyakit yang kompleks dan baru seperti virus corona. Tingkatan itu diakuinya tergolong sulit dicapai.

Umumnya, tingkat efikasi vaksin pada saat proses distribusi pertama berada di kisaran 60% hingga 80%. “Sangat jarang ada vaksin untuk penyakit yang tingkat efikasinya langsung di kisaran 90%an saat pembuatan yang pertama kali,” imbuhnya.

Potret Bayi Tarik Masker Dokter di Dubai Viral, Asa Netizen Kembang

Dia mengatakan apabila tingkat efikasi vaksin yang dibeli oleh pemerintah Indonesia berada di bawah 80%, maka pemerintah harus memperluas proses vaksinasi agar menjangkau lebih banyak masyarakat di wilayah-wilayah yang berbeda. Hanya dengan cakupan lebih besar itulah herd immunity melalui vaksinasi bisa terwujud.

Selain itu, dia juga mengingatkan pemerintah untuk terus melakukan komunikasi dan edukasi tentang pandemi Covid-19 dan vaksin yang nantinya akan digunakan. Menurutnya, hal itu penting untuk dilakukan guna mengurangi kekhawatiran dan penolakan masyarakat terhadap vaksin serta menambah pengetahuan warga.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya