SOLOPOS.COM - Irjen Pol Ferdy Sambo. (Tribatanews.polri.go.id)

Solopos.com, JAKARTA — Banyak kalangan heran dengan pemilihan rumah dinas sebagai lokasi bagi eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo membunuh ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Sebagian orang menilai Ferdy Sambo akan lebih mudah menghilangkan jejak jika membunuh Brigadir J di jalan atau lokasi lain di luar rumahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun psikolog forensik, Reza Indragiri punya pendapat lain. Ia menilai rumah dinas justru sengaja dipilih Ferdy Sambo karena dianggap paling aman untuk membuat alibi.

“Tersangka FS ini kan cerdas, bahkan mungkin di atas rata-rata. Jadi ia sengaja memilih di situ,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube MetroTVnews, Selasa (16/8/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: 5 Kebohongan Ini Antar Ferdy Sambo ke Penjara

Ia menganalisis, dengan memilih rumah dinas sebagai lokasi membunuh Brigadir J, Ferdy Sambo yakin bisa membuat skenario yang bakal membuatnya terlepas dari jerat hukum.

Meskipun pada akhirnya, skenario itu gagal total dan hanya bertahan sebulan.

“Lokasi tersebut ideal bagi FS, lokasi yang sungguh-sungguh tidak bisa diakses oleh banyak orang. Tersangka FS akan bisa melakukan rekayasa di TKP, menghilangkan CCTV, mengkondisikan kepada orang-orang yang berpotensi menjadi saksi. FS punya keleluasaan untuk menghilangkan barang bukti dan di situ pula target sasaran yakni Brigdir J tidak bisa melarikan diri,” katanya.

Baca Juga: Ultah Pernikahan Ferdy Sambo di Magelang Picu Pembunuhan Brigadir J

“Kalkulasi kejahatan yang seperti itulah yang menjadi alasan bagi tersangka FS untuk memilih rumah dinasnya sebagai lokasi pembunuhan. Ini tentu saja pikiran spekulatif tetap harus diuji oleh kepolisian,” imbuhnya.

Skenario yang dibuat mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo memang gagal total.

Aneka kebohongan Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J terbongkar.

Baca Juga: Percekcokan Sambo-Putri dan Detik-Detik Pembunuhan Brigadir J

Mantan pengacara Bharada E (penembak Brigadir J), Deolipa Yumara, menyebut Ferdy Sambo sebagai setan.

“Ferdy Sambo ini mafia, otaknya isinya setan semua. Namanya setan, bawaannya curiga melulu. Kalau Yosua ini orang baik, orang baik dia,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube tvOneNews, Selasa (16/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya