SOLOPOS.COM - Ilustrasi (arsipberita.com)

Pakan burung memasuki musim penghujan mulai langka. Burung-burung pun terancam tak bisa berkicau merdu.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Madiunpos.com, NGAWI – Musim penghujan dengan intensitas cukup tinggi beberapa pekan terakhir benar-benar membuat resah kalangan pencinta burung. Pasalnya, kroto yang menjadi pakan utama burung favorit mereka tiba-tiba hilang dan sebagian hancur kualitasnya.

 

“Musim hujan begini hasilnya sedikit, enggak kayak musim panas. Soalnya kualitasnya jelek jadi tidak bisa dijual lagi ke penjual pakan burung,” ujar Priyo salah satu pencari kroto saat ditemui Madiunpos.com di sela-sela pencarian kroto, Jumat, (13/02/15).

 

Minimnya kroto ini membuat penjual pakan burung tidak dapat menyediakan kroto sesuai keinginan pembeli. “ Musim hujan begini stok kroto kurang, soalnya yang dikasih ke saya berkurang, yang biasanya saya dapat satu kilogram sekarang cuma setengah kilogram,” ujar Jumanto salah satu pedagang pakan burung di Ngawi.

 

Kondisi ini secara otomatis juga mengerek harga kroto di pasaran. Bahkan, harga kroto mengalami kenaikan cukup signifikan dari semula Rp120.000/ kg menjadi Rp225.000/ kg.

Hal inilah yang membuat resah kicau mania. Pasalnya, kroto adalah pakan wajib untuk burung- burung mereka agar suara burung mereka merdu.

 

“Belakangan kroto langka. saya sudah dapat, tapi masih kurang. Bingung saya mau cari kroto ke manaa lagi,”  ujar Andik, warga Jalan M.Ilyas Kecamatan Ngawi.

 

(Geddy P/JIBI/Solopos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya