SOLOPOS.COM - Komplotan pelaku pembobol ATM kini mendekam di sel tahanan Polres Bantul, Selasa (20/2/2018). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Ada 27 kartu ATM korban yang disita polisi.

Harianjogja.com, BANTUL–Dua komplotan pembobol anjungan tunai mandiri (ATM) lintas provinsi dibekuk Satreskrim Polres Bantul pada pekan lalu. Salah satu komplotan beraksi dengan berpura-pura menjadi petugas bank lengkap dengan seragam dan kartu identitas.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Pelaku yakni ES, 34, NS, 29, dan RD, 35 beraksi di ATM yang terletak di salah satu minimarket di Tamantirto, Kasihan, Bantul pada 9 Februari lalu. Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan ketiganya beraksi dengan terorganisir dengan peran yang berbeda. “Ada satu, ES,  yang masuk ke ATM dan mengganjal dengan tusuk gigi kemudian menunggu korbannya di mobil sambil mengamati lokasi,” katanya dalam rilis kepada wartawan di Polres Bantul pada Selasa (20/2/2018).

Ketika korban, Wayan Sari, 19, warga Kotamobagu masuk akan menggunakan ATM, kedua pelaku, ES dan RD, ikut antre di belakangnya. Karena sudah disabotase, mesin itu kemudian tak bisa berfungsi benar sehingga ES berpura-pura akan membantu korban. Saat itu, kartu ATM yang bersangkutan kemudian ditukar dengan kartu yang lain. Sedangkan RD, yang mengenakan seragam bank yang juga ikut antre, kemudian memanipulasi korban dengan cara menekan pin kembali agar mesin kembali berfungsi.

Padahal, tambah AKP Anggaito, pelaku saat itu menghafal nomor pin kartu ATM korban. Sedangkan RD berperan menjaga agar tidak ada orang lain yang mendekati mesin tersebut. Belakangan, korban kemudian menyadari jika ATM miliknya sudah ditukar dan ada transaksi penarikan hampir sebesar Rp6 juta.

Ketiga pelaku yang berasal dari Lampung ini kemudian berhasil ditangkap di Pacitan, Jawa Timur. Mereka dibawa serta dengan barang bukti berupa tiga kotak tusuk gigi, satu pisau lipat, satu gergaji besi yang dipotong, 27 ATM berbagai bank yang sudah kadaluarsa, dua seragam berwarna abu-abu bertuliskan Bank BRI, dan tigas buah kartu identitas pegawai bank BRI, Mandiri, dan BCA.

Lebih lanjut, masyarakat dihimbau untuk tidak menekan nomor pin-nya ketika mesin ATM bermasalah. Berdasarkan koordinasi dengan pihak perbankan, AKP Anggaito meyakinkan jika tidak ada mekanisme penekanan pin nasabah ketika mengurus ATM yang tertelan mesin atau gangguan apapun di lokasi penarikan uangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya