SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil listrik isi daya gratis. (expresscouk)

Solopos.com, SOLO -- Pemakaian mobil listrik yang katanya hemat di kantong bakal menjadi tren di masyarakat.

Bahkan, Kementerian ESDM memprediksi pada 2030 bakal ada 2 juta unit mobil listrik yang mengaspal di jalanan Tanah Air.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Dikembangkan Mirip Guatape Dam Kolombia, Ini Investasi dan Usaha yang Cocok Dikembangkan di WGM Wonogiri

Hal tersebut diungkap oleh Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Luh Nyoman Puspa Dewi dalam acara yang digelar Solopos, yakni Solopos Virtual Talkshow Berhitung Untung Rugi Kendaraan Listrik pada Rabu (28/4/2021).

Tak hanya itu, Kementerian ESDM juga memproyeksikan bakal ada 13 juta sepeda motor listrik pada 2030 mendatang.

Baca Juga: Reka Ulang Pembunuhan Berantai 2 Perempuan Muda Di Kulonprogo Digelar, Tersangka Beri Minuman Beracun

Semakin besar minat masyarakat terhadap kendaraan listrik, baik itu mobil maupun sepeda motor, salah satu faktornya adalah dari hemat.

Menurut Puspa, penggunaan mobil listrik dalam satu bulan bisa menghemat pengeluaran hingga Rp120.000.

Baca Juga: Pemuda Klaten Alami Luka Sajam di Leher Diduga Korban Pembunuhan, Begini Pengakuan Saksi Mata

"Kami melakukan asumsi dari Badan Litbang, perjalanan mobil listrik bisa mencapai 49 km per hari. Artinya, mobil listrik bisa berhemat hingga Rp216 per km atau dalam sebulan Rp120.000," ujar Puspa.

Dengan penggunaan mobil listrik yang begitu hemat, Kementerian ESDM akan memberikan dukungan kepada penyediaan infrastruktur terutama pada stasiun pengisian.

Baca Juga: Tergeletak, Mayat Pemuda dengan Luka Leher di Manisrenggo Klaten Sempat Dikira Pemuda Mabuk

Hal tersebut juga telah tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomo 13/2020 tentang Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB.

Permen tersebut menyebut pemerintah akan membangun stasiun pengisian di berbagai fasilitas umum.

"Dalam Permen itu disebut dapat membangun stasiun pengisian listrik di SPBU, area perkantoran, di pusat perbelanjaan dan area parkir," tambah Puspa.

Baca Juga: Tinjau Pabrik Gesits, Ridwan Kamil Ingin Populasi Kendaraan Listrik di Jabar Capai 30%

Harga OTR Ditekan

Untuk mendukung masyarakat beralih ke kendaraan listrik, baik mobil maupun sepeda motor listrik yang jelas hemat, pemerintah juga melakukan empat upaya.

Dalam pemaparannya, Puspa mengatakan pemerintah akan menekan harga OTR KBLBB dengan mempercepat Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Baca Juga: Keterlaluan! 5 Pegawai Kimia Farma Diagnostik ini Gunakan Alat Swab Test Bekas di Bandara Kualanamu

Kemudian, pemerintah akan memberi keistimewaan penggunaaan KBLBB dan juga mempermudah sertifikasi dan bimbingan teknis konversi kendaraan bermotor. Serta terakhir bisa meningkatkan insentif dan kemudahan daya listrik PLN.

Baca Juga: Memakai Softlens Saat Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya