SOLOPOS.COM - Para petugas BPKPD Sragen melakukan pelayanan jemput bola pembayaran PBB di lingkungan Kelurahan Karangtengah, Sragen Kota, Sragen, belum lama ini. (Istimewa/Kelurahan Karangtengah)

Solopos.com, SRAGEN — Berkat pendekatan jemput bola, capaian pajak bumi dan bangunan (PBB) di Kabupaten Sragen pada triwulan pertama melebihi target. Realisasi PBB menjelang akhir Maret 2022 ini sudah mencapai Rp6 miliar, melebihi target per triwulan yang hanya Rp3,75 miliar. Sementara target total PBB adalah Rp25 miliar.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sragen, Dwiyanto, menyampaikan pihaknya melakukan berbagai metode agar target per triwulan tercapai. Salah satu strateginya dengan pembayaran jemput bola kepada para wajib pajak ke desa dan kelurahan dengan menggunakan mobil keliling.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami juga menggunakan robot virtual untuk penagihan PBB dengan nominal di atas Rp5 juta ke atas. Untuk meningkatkan kesadaran para wajib pajak dilakukan publikasi keliling ke desa-desa. Para wajib pajak juga diberi kebijakan bebas denda untuk pembayaran piutang sebelum 31 Maret 2022,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (29/3/2022).

Baca Juga: Nunggak PBB Rp8 Miliar, 81 Kades di Sragen Diperingatkan Bupati

Dia menerangkan komitmen lunas PBB dari kecamatan dan desa pun berpengaruh dalam mengejar capaian target PBB. Selain itu, ada monitoring dan evaluasi secara rutin dan intensif terhadap tim pelaksana pemungut pajak di tingkat desa hingga kebayanan. “Kemudian peluasan pelayanan pembayaran pajak daerah. Para petugas masih terus bergerak untuk memungut PBB,” ujarnya.

Upaya jemput bola pelayanan PBB pernah dilakukan di wilayah Kelurahan Karangtengah, Sragen Kota, belum lama ini. Lurah Karangtengah, Galih Setyo Nugroho, menyampaikan dalam sehari bisa melayani 111 wajib pajak dengan nominal Rp6,7 juta dalam pelayanan jemput bola.

“Awalnya yang datang hanya 96 orang dengan nominal PBB Rp5.153.130. Kemudian dalam pelaksanaannya bertambah 15 orang dengan nominal Rp1.551.559. Pelayanan jemput bola itu untuk percepatan pembayaran PBB. Kebanyak wajib pajak di Karangtengah itu dari kalangan petani. Mumpung habis panen kemudian dimanfaatkan untuk jemput bola PBB,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya