SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggunaan kain tradisional untuk dekorasi rumah (malkelapagading.com)

Solopos.com, SOLO — Kain tradisional masih menjadi benda koleksi favorit di kalangan masyarakat khususnya di Indonesia. Kain tradisional seperti kain batik, tenun, dan jenis kain tradisional Indonesia lainnya bisa dengan mudah kamu dapatkan di berbagai wilayah di Indonesia dengan harga beragam.

Kain tradisional yang umumnya digunakan sebagai bahan pakaian, beberapa orang ternyata juga memanfaatkannya sebagai dekorasi rumah. Selain karena merasa sayang dengan kain tradisional yang desainnya langka, ada juga yang beralasan kain tradisional bisa mempercantik ruangan. Ada juga yang spontan menggunakan kain tradisional sebagai alas meja makan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Hindari Kebiasaan Masker Diturunkan di Dagu, Ini Bahayanya

Berikut beberapa tips pemanfaatan kain tradisional untuk mempercantik interior, seperti dikutip dari rukita.co:

Ekspedisi Mudik 2024

1. Taplak meja
Kain tradisional yang panjang bisa kamu manfaatkan sebagai taplak meja. Gunakan kain dengan ukuran besar sekali dan kain panjang dengan lebar sekitar 20 cm. Jika meja berukuran kecil, bisa memakai kain berukuran kecil untuk menghias meja kopi, meja aksesori, rak buku, dan permukaan meja yang lebih kecil. Taplak meja yang panjang dan sempit bisa kamu pakai sebagai pusat dari meja makan yang besar. Dijamin meja makanmu bakal lebih cantik.

2. Pajangan dinding
Jika kamu mempunyai koleksi kain mahal dan berharga, manfaatkan saja sebagai pajangan dinding. Pilih pigura kain yang ingin kamu pakai sebagai hiasan dinding. Jangan lupa untuk menyesuaikan pigura dengan gaya dekorasi rumah.

Gunakan sebagai Gorden

Kalau pigura yang digunakan lebih kecil dari ukuran kain, maka kain harus ditekuk saat dimasukkan pigura. Maka dari itu, kamu harus rutin membuka dan mengangin-anginkan kain beberapa bulan sekali. Jika tidak diangin-anginkan, maka bentuk kain akan rusak.

Jika kamu ingin memajangnya sebagai hiasan tanpa pigura, gantunglah dengan tali dan kayu. Pajanglah kain ukuran besar ditembok kosong atau kamu bisa menjajarkan beberapa kain dengan ukuran sama dan warna yang harmonis di berbagai sudut ruangan. Disarankan jika kamu memajang kain tradisional tanpa pigura, kamu harus rutin mencucinya untuk menghindari kotoran susah hilang.

Baca Juga: 5 Tanda-tanda Anda Belum Siap Menggunakan Aplikasi Pinjaman Uang Online

3. Gorden etnik
Siapa bilang kain tradisional tidak bisa dimanfaatkan sebagai gorden? Bisa banget loh. Sebelum menggunakannya di jendelamu, pastikan dulu ukuran jendela di rumah sesuai dengan kain tradisional yang kamu punya. Jika jendela berukuran kecil, gunakan kain dengan ukuran sedang.

Jika jendela berukuran besar, gunakan kain batik print besar yang dijual meteran. Ketika mencuci, pastikan cuci kain batik secara terpisah dengan kain atau pakaian yang digunakan sehari-hari. Karena batik tulis mudah luntur dan harga jauh lebih mahal daripada kain gorden biasa.

Kamu bisa menggantungkan kain tradisional pada kayu dan tali sebagai gorden yang sederhana. Namun, kalau mau membuat gorden yang besar kamu bisa membawa kain ke penjahit untuk merapikannya lengkap dengan lubang untuk dimasukkan ke tongkat penyangga yang kokoh. Pastikan untuk membeli kain tradisional dengan pola yang kamu sukai supaya memanjakan mata.

Sarana Menghangatkan Diri saat Cuaca Dingin

4. Sarung bantal
Bosan memakai sarung bantal biasa? Yuk, coba pakai kain tradisional yang kamu punya sebagai sarung bantal. Pilih kain tradisional yang kamu inginkan misalkan kain batik, tenun, songket, dan lain-lain.

Kain bisa kamu buat menjadi bantal sofa dan bantal tidur. Kain tradisional sebaiknya digunakan untuk bantal tidur dekoratif karena bahan kain tradisional bersifat kasar sehingga tidak baik bagi kulit wajah dan rambut. Keringatjuga bisa membuat kain tradisional rusak dan  luntur. Sebelum memasang kain tradisional pada bantal dekorasi, pastikan bedding dan bantal lain berwarna netral atau tidak memiliki corak ramai sehingga ruangan tetap dalam kondisi seimbang.

5. Selimut sofa dan kursi
Kain tradisional bisa kamu manfaatkan sebagai selimut sofa dan kursi. Selain memperindah sofa dan kursi karena desain kain yang estetik, selimut sofa dan kursi bisa juga sebagai sarana menghangatkan diri saat cuaca dingin.

Jika sofa dan kursi berwarna polos dan model perabotan yang minimalis, kamu bisa memberikan selimut sofa corak tradisional dengan kain yang tebal atau tipis sesuai selera. Sampirkan kain di lengan sofa dan kursi serta ayunan sofa.

Baca Juga: Waspada! Tingkat Penularan Varian Delta Hampir 100 Persen pada Klaster Keluarga

Pilih Kain yang Mudah Dibersihkan

6.  Bedding atau selimut di kamar
Kamu bisa membuat kain pelapis duvet dan kain hiasan tempat tidur memakai kain tradisional. Duvet atau bed cover merupakan selimut tebal berwarna polos. Untuk melapisi duvet, gunakan batik atau kain motif tradisional yang dijual meteran.

7. Serbet meja makan
Ingin menjamu keluarga besar dan tamu dengan serbet yang tak biasa? Jadikan kain tradisional sebagai serbet dekorasi meja makan. Potong kain jadi seukuran serbet dekoratif dining set. Buatlah sekitar 6-10 serbet sehingga tidak belang bila menjamu tamu dengan jumlah banyak. Gunting dan jahit kain dengan rapi agar menambah keindahannya. Siapkan 1 serbet kain berwarna cerah dan 1 serbet kain berwarna gelap saat menjamu tamu.

8. Kain pelapis sofa dan kursi
Pelapis sofa juga bisa didekorasi dengan corak kain tradisional. Kamu bisa mengubah pelapis sofa, ottoman, dan bean bag memakai kain tradisional. Jika kamu punya bantalan duduk yang besar atau matras duduk kotak kamu bisa mengubah covernya dengan kain tradisional. Disarankan memilih kain yang gampang dibersihkan agar tidak mudah kotor serta rusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya