SOLOPOS.COM - Kepala Bagian Hukum Setda Solo, Eni Rosana (kiri) saat mengikuti rapat kerja Komisi I DPRD Solo bersama para lurah dan pengurus LPMK se-Kecamatan Laweyan membahas tanah Sriwedari, Laweyan, Rabu (22/12/2021). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana merevitalisasi sejumlah fasilitas umum di tanah Sriwedari, salah satunya Taman Segaran, menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) pada tahun depan. Taman Segaran berada di sisi timur lahan yang sudah puluhan tahun disengketakan itu.

Informasi mengenai rencana revitalisasi menggunakan dana CSR tersebut terungkap saat rapat kerja Komisi I DPRD Solo bersama para lurah dan pengurus LPMK se-Kecamatan Laweyan serta Camat Laweyan, Endang Sabar Widiasih, di Gedung DPRD Solo, Rabu (22/12/2021). Rapat dimulai pukul 10.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dalam waktu dekat melalui dana CSR yang disentuh pertama Segaran. Kami akan kembalikan Segaran seperti tempo dulu. Mungkin Bapak-Ibu pirsa [tahu], dulu Segaran ada perahunya, ada pulau di tengahnya,” ujar Kabag Hukum Setda Solo, Eni Rosana, dalam rapat tersebut.

Baca Juga: Gugatan Perlawanan Eksekusi Sriwedari Solo Ditolak, Ini Respons Gibran

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Eni, dulu kala “pulau” di tengah Taman Segaran Sriwedari Solo itu terkadang digunakan sebagai tempat pertunjukan keroncong dan kesenian lain. “Itu akan dikembalikan seperti dulu. Ini rencana yang akan dilakukan Pemkot Solo melalui CSR,” imbuhnya.

Eni juga mengatakan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, akan beberapa kali melakukan kerja bakti bersama warga di kawasan Sriwedari. Secara umum Pemkot Solo akan mengembalikan fungsi tanah Sriwedari sebagai ruang publik (public space).

“Akan kami kembalikan fungsi Sriwedari sebagai ruang publik, baik dari Segarannya, Gedung Wayang Orang, ruang terbuka berupa taman, dan mungkin nanti ada beberapa satwa yang bisa bergaul dengan masyarakat dilepas di situ,” urainya.

Baca Juga: 4 Sertifikat Tanah Sriwedari Atas Nama Pemkot Solo Dituding Aspal

Masjid Sriwedari

Ihwal Masjid Sriwedari, Eni menegaskan pembangunannya selama ini dilakukan menggunakan dana donasi masyarakat, baik warga, CSR perusahaan, dan pengusaha. Menurutnya tidak ada satu sen pun dana pembangunan masjid dari APBD Solo.

“Jadi kenapa itu tidak dilanjutkan, ya memang kami berkomitmen masjid didanai murni swadaya masyarakat, baik selaku pribadi, pengusaha, perusahaan, CSR di Solo atau luar Solo. Kalau pakai APBD mekanismenya berbeda, harus lelang,” katanya.

Lantaran menggunakan dana donasi, Eni menyatakan tahapan pembangunan Masjid Sriwedari menyesuaikan ketersediaan dana. “Kalau dana sudah terkumpul ya dilanjutkan, kalau dana belum terkumpul ya terpaksa rehat sementara,” urainya.

Baca Juga: DPRD Solo Dukung Langkah Pemkot Pertahankan Tanah Sriwedari

Eni mengatakan Pemkot Solo ingin agar Masjid Sriwedari bisa menjadi salah satu ikon di kawasan Sriwedari. Sebagaimana diberitakan, Pemkot Solo memastikan akan tetap berjuang agar lahan Sriwedari tetap menjadi milik publik.

Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot agar hal itu terwujud, salah satunya upaya hukum dengan mengajukan gugatan perlawanan eksekusi yang ditolak pengadilan beberapa waktu lalu. Meski begitu, Pemkot tidak berputus asa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya