SOLOPOS.COM - Peta tambang emas baru di Banyuwangi (Facebook)

Tambang emas di Banyuwangi diberitakan akan menjadi yang terbesar kedua setelah Freeport di Papua. Begini komentar member Paguyuban Madiun (Paguma).

Madiunpos.com, MADIUN — Pengguna akun Facebook Mohammad Djumala mengunggah informasi di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun) terkait perusahaan tambah milik Sandiaga Uno, Boy Thohir, dan Soeryadjaya, PT Merdeka Copper Gold Tbk. Yang melantai di bursa saham pada 12 Juni 2015. Tambang emas di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) itu diklaim menjadi yang terbesar kedua setelah tambang emas Freeport Indonesia di Papua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tambang emas Banyuwangi… Yuuuuh… Ck… Ck… Ck… ternyata, ternyata! Ngispre Banyuwangi, sampek Meeubetiri keceh duwit… Kekayaanne sak hohah…! Pemdane kemot-kemot…? Wong nomor 2 sakbare Freeport… Opo gak heybat?” tulis Mohammad Djumala, Selasa (6/10/2015).

Menurut Mohammad Djumala, pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) harus dipikirkan matang-matang agar bisa menyejahterakan masyarakat Indonesia, bukan untuk pihak-pihak tertentu yang kurang bertanggung jawab. “Karek piye carane supoyo adil, kekayaan alam kanggo… Menyejahterakan masyarakar & rakyat Indonesia ora muk kanggo ‘bacaan’ wong-wong sing gak tanggungjawab,” tulis Mohammad Djumala.

Sebagai informasi, lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) dua anak usaha PT Merdeka Cooper Gold, yaitu PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI) terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Berdasarkan IUP, PT BSI berhak atas lahan 4.998 ha, sementara PT DSI seluas 6.623 ha. Lokasi tambang tersebut berada berdekatan dengan kawasan Taman Nasional Meru Betiri.

Senasib Freeport?
Pengguna akun Facebook Jonathan Sigid Nunuk Muraza memprediksi tambang emas di Banyuwangi bakal bernasib sama dengan tambang emas yang dikelola PT Freeport di Papua. Menurut dia, hasil tambang emas di Banyuwangi hanya dinikmati segelintir pihak, bukan masyarakat di sekitar lokasi tambang. “Diluk engkas dadi Freeport jilid 2… Dikeduk entek-entekan karo wong asing,” tulis Jonathan Sigid Nunuk Muraza di kolom komentar.

Pemilik akun Facebook Emha Ariefien berharap pemimpin saat ini lebih pandai ketimbang zaman PT Freeport sehingga bisa menyelamatkan rakyat. “Semoga pemimpinnya lebih pinter daripada zaman Freeport sehingga bisa untuk menyelamatkan rakyatnyam minimal bisa Rp1 = $14.000. Lek yo seneng rakyate. He he he…” ujar Emha Ariefien.

Sementara itu, pemilik akun Facebook Sony Jos menyesalkan SDA di Indonesia melimpah namun rakyatnya tetap saja sengsara. “Lha yo sumber daya alame melimpah kok rakyate sengsoro,” komentar Sony Jos.

Senada dengan Sony, pengguna akun Facebook Anto Wijaya dalam salah satu posting di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun) itu menilai butuh pemimpin yang amanah untuk mengelola sumber daya alam yang melimpah di Indonesia hingga perekonomian rakyat jadi lebih baik.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya