SOLOPOS.COM - Kepala SD Djama'atul Ichwan, Solo, Ghufron Ghazali,. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Seabad sudah SD Jama’atul Ichwan (SD DJI) mewarnai dunia pendidikan Indonesia, khususnya Kota Solo. Selama bertahun-tahun, pendidikan di sekolah ini selalu memadukan kurikulum nasional dan kurikulum takhassus.

Dalam kurikulum tersebut, sekolah mengajarkan mata pelajaran pendidikan agama Islam, fikih, akidah, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), nahwu, dan sharaf. Kepala SD DJI, Ghufron Ghazali, mengatakan SD DJI mengajarkan nahwu dan sharaf kepada siswa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca Juga: 100 Tahun SD Djama’atul Ichwan Solo, Dulu Sekolahan Anak Saudagar Batik

Nahwu merupakan ilmu tentang kaidah-kaidah bahasa Arab. Sedangkan sharaf adalah ilmu yang membahas kata dan perubahannya.

Ghufron menambahkan pengajaran keilmuan tata bahasa Arab penting untuk diajarkan kepada siswa SD Djama’atul Ichwan Solo untuk memperdalam kajian Alquran.

“Kami ada pengajaran nahwu sharaf kepada siswa. Itu untuk memperdalam lagi tulisan dalam Alquran,” katanya saat ditemui Solopos.com, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Wow! Ada Kentungan dan Kaligrafi Buatan 1930-an di SD DJI Solo

Nahwu dan Sharaf

Sekolah memberikan pelajaran nahwu dan sharaf untuk kelas IV hingga VI. Sedangkan kelas I hingga III mendapat pelajaran imla. Imla merupakan metode pengajaran menulis bahasa Arab.

Dengan demikian, pembelajaran bahasa Arab diberikan kepada siswa secara bertahap. “Kelas I sampai III kami ada yang Namanya [pelajaran] imla. Bahasa gampangnya memudahkan anak dalam menulis Arab. Kami tidak cukup hanya bahasa Arab. Imla selesai baru lanjut ke nahwu sharaf,” katanya.

Guna mendukung pembelajaraan tata bahasa Arab kepada siswa, SD Djama’atul Ichwan Solo mempunyai buku pembelajaran karya sendiri. Buku tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa sesuai tingkatan kelas.

Baca Juga: Baca Juga: Revolusi Digital Epson Indonesia Mampu Tingkatkan Penjualan Produk

Metode tersebut merupakan tradisi dari para pendahulu yang tidak diwariskan. Metode pembelajaran tersebut menjadi ciri khas pembelajaran tata bahasa Arab di SD DJI.

“Itu memang pesan pendahulu kami. Pelajaran itu tidak boleh dihapus. Itu yang jadi ciri khusus pembelajaran kami. Kami memakai buku-buku karya kami sendiri. Buku tersebut kami susun dan cetak sendiri,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya