SOLOPOS.COM - Ilustrasi persawahan. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebagian petani di Kabupaten Sukoharjo mulai memanen padi di lahan pertanian yang menerapkan konsep indeks pertanaman (IP) 400 pada awal Maret 2022. Kontribusi produksi padi yang dihasilkan dari hasil panen lahan pertanian diharapkan meningkat selama empat kali masa tanam dalam setahun.

“Sebagian lahan pertanian yang menerapkan konsep IP 400 sudah mulai dipanen. Misalnya, lahan pertanian di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru dan wilayah Mojolaban,” kata Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Hadi Pramono, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (6/3/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diketahui, para petani di Sukoharjo mulai menerapkan konsep IP 400 di lahan pertanian saat masa tanam (MT) I. Dalam setahun, lahan pertanian yang menerapkan konsep IP 400 bisa empat kali masa tanam dan masa panen. Sukoharjo menjadi daerah terbesar yang lahan pertaniannya menerapkan konsep IP 400 di Indonesia yakni 10.000 hektare.

Baca juga: BPBD Sukoharjo Sebut Potensi Bencana Meningkat Memasuki Pancaroba

Lebih lanjut, Hadi mengaku optimistis tingkat produksi padi sepanjang 2022 meningkat pesat seiring penerapan program IP 400 di lahan pertanian. Sebelumnya, para petani hanya bisa memanen padi maksimal tiga kali dalam setahun. Kini, mereka bisa memanen padi empat kali dalam setahun. Otomatis produksi padi selama setahun melonjak tajam.

Masa Tanam Efektif

Dalam konsep IP 400, para petani harus bisa mengefektifkan masa tanam selama tiga bulan mulai dari proses persemaian benih padi sampai panen. Benih padi yang ditanam berumur pendek yaitu 70 hari-90 hari yakni genjah.

“Setelah memanen padi, lahan pertanian langsung dipersiapkan lagi untuk masa tanam berikutnya. Jadi lahan pertanian langsung digarap lagi,” ujar dia.

Baca juga: RDKK Pupuk Bersubsidi Sukoharjo Mungkin Berubah karena Pertanian IP 400

Kepala Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Nugroho Dwi Susilo, mengatakan luas lahan pertanian yang menerapkan konsep IP 400 di desanya lebih besar dibanding lokasi lain. Dari total luas lahan pertanian sekitar 234 hektare, kata dia, lahan pertanian yang menerapkan konsep IP 400 seluas 190 hektare.

Lahan pertanian di Desa Tegalsari menjadi lokasi percontohan implementasi konsep IP 400 di Kabupaten Jamu. Bahkan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pernah melihat langsung proses pengembangan konsep IP 400 di Desa Tegalsari pada Oktober 2021.

“Pengurus gabungan kelompok tani (gapoktan) dan petani khususnya menjadi bagian paling penting dalam pengembangan konsep IP 400 di lahan pertanian,” kata dia.

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Jamin Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk Lahan IP 400

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya