SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ikut panen perdana padi gogo di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Sabtu (12/2/2022). (Istimewa)

Solopos.com, LAMPUNG — Pemerintah mendorong pengoptimalan budi daya padi gogo di berbagai daerah. Padi gogo dipilih karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan.

Ini diyakini akan bisa meningkatkan ketahanan pangan nasional. Selama masa pandemi, sektor pertanian menjadi sektor yang berperan besar dalam menopang ketahanan pangan nasional dengan tumbuh positif 2,08% (yoy) pada triwulan IV tahun 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Budi daya padi gogo dinilai menjadi solusi dalam pemanfaatan eks lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah. Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budi daya padi gogo, salah satunya adalah Provinsi Lampung.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Padi Ramah Lingkungan, Ini Strategi Kementan

Sebagai provinsi yang termasuk dalam urutan ke lima produsen padi nasional, adanya budi daya padi gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Lampung, Sabtu (12/2/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan langsung panen perdana padi gogo pada Proyek Penelitian Padi Gogo milik PT Huma Indah Mekar (HIM) di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.

Panen padi gogo perdana ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektar dengan lahan seluas 84 hektare.

Baca Juga: Bisa Panen Padi 4 Kali Setahun, Ini Serba-Serbi Pertanian IP 400

“Kami mengapresiasi panen perdana padi gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba. Padi gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas,” kata Menko Airlangga.

Berdasarkan rilis data dari Badan Pusat Statistik, produksi padi Provinsi Lampung pada 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton gabah kering giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47 % terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha. Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada pada tahun 2020 mencapai sebanyak 30.000 ton GKG.

Menko Airlangga pada kesempatan tersebut mendorong pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir yang lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi.

Baca Juga: Menko Airlangga: Penguatan Sektor Pertanian Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Selain itu juga dengan menggunakan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian sehingga mampu swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.

“Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras, jadi sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapat permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Lampung; anggota DPR RI, Aburizal Bakrie; Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian; Ketua DPRD Kabupaten Tulangbawang Barat; Bupati Tulang Bawang Barat, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya